Jumat, 25 Mei 2018

KISI-KISI PAS IPS KELAS 8 SEMESTER GASAL KURTILAS REVISI 2017 TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

PEMBAHASAN KISI-KISI IPS KELAS 8 KURTILAS REVISI 2017 TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018 1. Menjelaskan letak Geografis wilayah ASEAN Utara : China, Timur : Papua Nugini, Samudera Pasifik, Selatan : Timor Leste, Samudera Hindia, Benua Australia, Barat : India, Bangladesh, Samudera Hindia 2. Menjelaskan Letak Geografis Negara-Negara ASEAN Indonesia (U : Singapura, Malaysia, L. China Selatan, S. Pasifik, T : Papua Nugini, S : S. Hindia, B : S. Hindia) Malaysia (U : Thailand, Philipina, L. China Selatan, T : Indo, Selat Sulu, S : Indo, Singapura, B : Selat Malaka) Thailand (U : Myanmar, Laos, T : Laos, Kamboja, S : Malaysia, Teluk Siam, Kep. Andaman India, B : Myanmar, S. Hindia) Laos (U : China, Myanmar, T : Vietnam, S : Thailand, B : Thailand, China) Myanmar (U : China, T : Thai, Laos, S : Teluk Benggala, B : Bangladesh) Vietnam (U : China, T : L. China Selatan, S : L. China Selatan, B : Kamboja, Laos) 3. Menunjukkan Letak Negara-Negara ASEAN pada peta (Hafalkan Peta!) 4. Menjelaskan Letak Koordinat ASEAN ; 28 LU-11 LS, dan 95 BT-141 BT 5. Menjelaskan letak astronomis terhadap kondisi iklim di ASEAN Seluruh negara ASEAN beriklim Tropis, namun untuk Myanmar sebagaian Tropis, sedang Myanmar bagian utara Sub Tropis 6. Menyebutkan Faktor Pendorong Kerja Sama negara-negara ASEAN a) Persamaan Sejarah dan Nasib yang pernah dijajah, b) Persamaan letak geografis, c) Persamaan kebudayaan, d) Persamaan suku bangsa dari kuturunan Melayu, e) Sama-sam ingin maju 7. Menjelaskan faktor-faktor Penghambat Kerja Sama negara-negara ASEAN a) Perbedaan Ideologi negara, b) Perbedaan cara penyelesaian sebuah masalah, c) Perbedaan dalam cita-cita dan tujuan negara, d) Adanya pihak non ASEAN yang campurtangan urusan anggota ASEAN, e) Konflik sesama negara anggota ASEAN 8. Menjelaskan bentuk-bentuk Kerja Sama bidang Sosial di negara-negara ASEAN Pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN, Program peningkatan kesehatan (makanan dan berbagai obat), Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali (Sea – Games), Penandatangan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN Tourism Agreement (ATA) dengan kantornya di Jepang 9. Menjelaskan bentuk-bentuk Kerja Sama bidang pendidikan di negara-negara ASEAN Pembentukan SEAMO(Kerjasama menteri pendidikan), Pertukaran pelajar, Pemberian Beasiswa 10. Menjelaskan bentuk-bentuk Kerja Sama bidang politik di negara-negara ASEAN Penyelenggaraan kerja sama untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan wilayah Asia Tenggara, Penandatangan kesepakatan mengenai Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas senjata nuklir, Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antar negara anggota ASEAN, Pelepasan tuntutan kepemilikan atas wilayah Sabah oleh Filipina kepada Malaysia (sebaliknya Malaysia tidak bisa membantu para gerilyawan Moro). 11. Menjelaskan Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi terhadap Kehidupan di ASEAN Pendirian pabrik pupuk Urea di Indonesia (di provinsi Nangro Aceh Darusalam), Proyek Vaksin di Singapura, Pendirian pabrik tembaga di Filipina, Pendirian pabrik pupuk Urea di Malaysia, Proyek Abu soda di Thailand, Pendirian pabrik disel Marine di Singapura (dibatalkan, karena menjadi proyek nasional Singapura sendiri). 12. Menjelaskan Pengaruh Kerja Sama Bidang budaya terhadap Kehidupan di ASEAN Mempererat kurukunan dan kerjasama antar negara ASEAN, Mendorong perkembangan dan penyebaran budaya 13. Menjelaskan Pengaruh Kerja Sama Bidang sosial terhadap Kehidupan di ASEAN (Lihat nomer 12) 14. Menjelaskan Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN (Lihat nomer 8 sampai 12) 15. Menjelaskan potensi bangsa Indonesia dalam upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN Indonesia sebagai negara terbesar dan terluas di Asia Tenggara dengan memiliki banyak SDA dan SDM 16. Siswa dapat menyebutkan iklim negara-negara ASEAN (Lihat nomer 5) 17. Siswa dapat menyebutkan akibat dari factor geologis wilayah ASEAN. Kawasan Asean ada di wilayah terjadinya tumbukam antarlempeng bumi. Lempeng tersebut menunjukan adanya barisan gunung berapi di sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Gerakan lempeng bumi menimbukan bencana gempa bumi dan jika gempa ada di tengah laut akan menimbulkan gelombang tsunami. Di Asean terdapat empat negara yang rawan gempa, yaitu Malaysia, Thailand, Myanmar dan Indonesia. 18. Siswa dapat menyebutkan SDA Negara-negara ASEAN 1. Malaysia : Karet, Kelapa sawit (di Sabah), Teh (di Cameron Highland), Biji timah, bauksit, emas, minyak bumi (lepas pantai Trengganu), gas alam 2. Indonesia : gas alam (Natuna), minyak bumi, emas dan permata, biji timah, bauksit, nikel, kelapa, kelapa sawit, teh dan tebu, padi dan karet 3. Vietnam : padi, batu bara ( di Quang Yen) 4. Thailand : padi, buah-buahan, biji timah & biji besi, garam batu, karet, minyak bumi 5. Filipina : kelapa ( di pulau Cebu), tebu, abaka (bahan dasar tali), biji besi, nikel, kromium 6. Brunei Darussalam : Gas alam (di Kuala Belait), minyak bumi ( di Miri) 7. Myanmar : Jute (bahan dasar karung goni), biji timah, biji besi, batu permata ( di Shan Highlands) 8. Singapura : tidak ada sumber daya alam namun kaya sumber daya manusia yang berkualitas. Siswa dapat menyebutkan SDA Negara-negara ASEAN (Lihat nomer 18) 19. Disajikan pernyataan, siswa dapat mengidentifikasi dampak negative pengaruh perkembangan teknologi transportasi terhadap perubahan ruang. Transportasi yang maju mengakibatkan banyak wilayah terpencil yang dapat dijangkau sehingga menjadi padat oleh manusia sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan 20. Disajikan pernyataan siswa dapat mengidentifikasi dampak perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi terhadap aspek ekonomi. Kegiatan ekonomi menjadi maju, barang-barang mudah tersalurkan, pendapatan masyarakat meningkat, pembangunan dapat maju/ merata ke semua wilayah 21. Siswa dapat menyebut istilah kawasan perdagangan bebas Asean. AFTA (ASEAN Free Trade Area) 22. Siswa dapat menyebutkan upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi perdagangan bebas Asean. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia(pendidikan dan pelatihan), Meningkatkan industri/ kualitas produk indonesia 23. Siswa dapat menjelaskan pengertian konversi lahan. Alih fungsi lahan, misal dari lahan pertanian menjadi lahan permukiman 24. Siswa dapat menyebutkan dampak alih fungsi lahan terhadap produktivitas pangan. Produksi pangan akan menurun karena banyak lahan pertanian yang berubah fungsi/ menjadi tempat permukiman 25. Akibat adanya gerak mobilitas vertikal Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing), Merupakan mobilitas sosial dimana suatu individu atau kelompok berpindah dari status yang lebih rendah ke tingkatan yang lebih tinggi sehingga akan diimbangi dengan perbaikan atau peningkatan status ekonomi 26. Tujuan mobilitas sosial horisontal untuk peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. 27. Faktor penghambat mobilitas sosial 1 . Faktor Kemiskinan, 2. Faktor Diskriminasi Kelas, 3. Faktor Agama, 4. Faktor Jenis Kelamin, 5. Faktor Pengaruh Sosial yang Kuat, 6. Faktor Perbedaan Kepentingan, 7. Faktor Tradisi, 8. Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain, 9. Faktor Ras, 10. Faktor Budaya 28. Faktor penghambat mobilitas sosial (Lihat atas!) 29. Arah mobilitas sosial. 1) Vertikal (Naik dan Turun), 2) Horisontal (Mendatar) 30. Pengertian mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain 31. Faktor-faktor yg mempengaruhi mobilitas sosial a. Perubahan kondisi sosial, b. Ekspansi teritorial dan gerak populasi, c. Komunikasi yang bebas, d. Pembagian kerja, dll 32. Arti Animisme Yaitu percaya pada roh-roh halus 33. Sebab terbentuknya kelompok sosial. a. Dorongan untuk mempertahankan hidup. b. Hasrat untuk meneruskan keturunan, c. Keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. d. Pengalaman praktis, intelektual dan emosional, e. Kesamaan kepentingan. f. Kesamaan keturunan, g. Kesamaan daerah, h. Kesamaan ciri-ciri fisik. 34. Arti diskriminasi. sebuah sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan ketidakadilan yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok kepada individu dan kelompok yang lainnya. 35. Arti totemisme. Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural 36. Arti Akulturasi budaya. Percampuran kebudayaan yang menghasilkan budaya baru dengan tidak menghilangkan budaya lama. 37. fungsi sistem kekerabatan. Untuk mengetahui garis keturunan, sedangkan jenisnya adalah : a. Garis Keturunan Bapak (Patrilineal): Menarik garis keturunan selalu dihubungkan dengan bapak, dianut oleh Suku Batak. b. Garis Keturunan Ibu (Matrilineal) : Menarik keturunan hanya dihubungkan dengan ibu. dianut oleh suku bangsa Minangkabau. c. Garis Parental : Menarik garis keturunan dari ibu dan bapak (parental dan bilateral) dianut oleh Suku Sunda, Jawa, dan Kalimantan. 38. Akibat dari perbedaan agama. Bisa menimbulkan konflik sosial namun juga bisa menimbulkan persatuan jika ada rasa saling menghargai/ sikap toleransi antar umat beragama 39. Masalah gender. Masalah yang ditimbulkan karena perbedaan jenis kelamin. Misal : Pekerjaan kantor didominasi oleh kaum pria, sedangkan wanita hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. 40. Arti dari arbitrasi. Penyelesaian konflik dengan bantuan pihak ke-3 yang dominan dalam menyelesaikannya. Misal menyewa pengacara 41. Contoh konflik yg bersifat konstruktif. Konflik yang membangun. Misalnya adat masyarakat desa yang irasional/ hanya berdasar tahayul dirubah dengan kegiatan yang rasional 42. Akibat konflik sosial. Menimbulkan perpecahan, ketidak amanan dalam masyarakat, 43. Arti konflik sosial. Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat karena sesuatu hal/ masalah 44. Sebab terjadinya konflik 45. Bentuk-bentuk integrasi sosial a. Asimilasi : penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang hasilnya menghilangkan ciri khas dari kebudayaan asli, artinya hasil dari asimilasi merupakan sebuah kebudayaan baru yang diterima oleh semua kelompok dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan. b. Akulturasi : penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas dari kebudayaan asli di lingkungan tersebut.. 46. Arti dari akomodasi. Usaha-usaha untuk mengurangi/ menyelesaikan pertentangan/ konflik 47. Penjelasan dimensi vertikal dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama. 48. Akibat sanksi lemah. Akan sering terjadi konflik, Aturan/norma sulit untuk ditegakkan, Akan banyak para pelaku penyimpangan sosial, dll 49. Sebab disintegrasi Pergolakan dan pemberontakan, Aksi protes dan demonstrasi, Kriminalitas, Korupsi, Kolusi, Kenakalan Remaja 50. Menjelaskan Letak astronomis dan letak Geografis Negara-Negara ASEAN (Lihat nomer 2) 51. Menjelaskan faktor pendorong bangsa Indonesia dapat menjadi negara industri 1. Sumber daya alam yang melimpah, 2. Jenis lingkungan alam yang tersebar di Indonesia sekarang dapat menimbulkan interaksi antara daerah, 3. Letak Indonesia yang strategis untuk pemasaran produk industri, 4. Jumlah penduduk yang cukup besar, 5. adanya penurunan modal asing di Indonesia, 6. Jalur pemerintahan lebih banyak, sekarang lebih efesien untuk transportasi hasil industri, 7. Perkembangan zaman dan persiapan memasuki era perdagangan bebas 52. Siswa dapat menjelaskan peranan teknologi komunikasi dalam interaksi antarruang Negara-negara Asean. 53. Siswa dapat menjelaskan bentuk dari mobilitas sosial vertikal naik 1. Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada. Contoh, A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah. 2. Membentuk kelompok baru. Pembentukan suatu keompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dan kedudukan individu pembentuk kelompok tersebut. Contoh, Pak Manan anggota salah satu organisasi. Dia sangat aktif. Karena keaktifannya, ia dan beberapa kawannya yang sama-sama aktif diberi kehormatan okh seluruh anggota organisasi tersebut menjadi dewan pembina. 54. siswa dapat menyebutkan faktor penyebab perbedaan bahasa dan adat istiadat : 1. Perbedaan wilayah. 2. Latar belakang sejarah yang berbeda. 3. Pengaruh bangsa lain. 4. Lingkaran hukum adat yang berlainan

KISI-KISI IPS KELAS 9 SEMESTER 1 KTSP TAHUN 2017/ 2018

KISI-KISI IPS KELAS 9 SEMESTER 1 KTSP TAHUN 2017/ 2018 1. Indikator pembeda negara maju dan berkembang Pendapatan perkapita, Tingkat pendidikan, Tingkat kesehatan, Tingkat pnguasaan IPTEK 2. Karakteristik masyarakat negara berkembang Tinggal di pedesaan, Pendidikan rendah, Kesehatan rendah, Sektor Agraris, Komoditas eksport barang-barang primer, dll 3. Negara maju di Asia (Gambar Peta). “Macan Asia” China, Jepang, Korea(Selatan). Di Asia Tenggara : SIngapura 4. Alasan suatu negara maju/ berkembang - Kualitas (Pendapatan perkapita, Tingkat pendidikannya, Tingkat kesehatannya, penguasaan IPTEKnya) - Kuantitas (Jumlah penduduk, Pengangguran, Kemiskinan, Angka kematian bayi dan ibu melahirkan, dll) 5. Ciri negara maju Pendapatan perkapita tinggi, Tingkat pendidikan tinggi, Tingkat kesehatan tinggi, Tingkat pnguasaan IPTEK, dll 6. Sumber pendapatan negara di Asia Barat. Asia Barat(Timur Tengah) kaya karena Minyak bumi 7. Upaya Jepang melancarkan ekspansinya. - Menyerang Pangkalan Militer Amerika di Pearl Harbour Hawai, Semboyan 3A, Membolehkan penggunaan Bahasa Indonesia, Bendera boleh dikibarkan, Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan, dll 8. Negara yang terlibat dalam Perang Dunia 2 Blok Poros/ Sentral/ Triple Allaince : Jepang, Italia, Jerman Blok Sekutu/ Triple Etente : Amerika, Uni Sovyet, Inggris, Polandia, Yugoslavia, Norwegia, Denmark, Belgia, dll 9. Akibat perang Dunia 2 Amrika dan Uni Sovyet jadi negara Adikuasa, terjadi perebutan pengaruh antara keduanya, terjadi perang dingin antara keduanya, Munculnya negara merdeka di Asia Afrika, Munculnya politik memecah belah negara 10. Waktu dan tempat penyerahan kekuasaan Belanda pada Jepang. Perjanjian Kalijati di Subang, 8 Maret 1942 11. . 12. Perlawanan PETA di Blitar. (14 Februari 1945 dipimpin Supriyadi) Penyebabnya : Prajurit PETA geram melihat penderitaan rakyat akibat Romusha, Geram melihat perlakuan sewenang-wenang tentara Jepang pada wanita Inodnesia, Prajurit PETA harus hormat pada pasukan Jepang 13. Yang dilakukan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia Mendarat kembali ke Indonesia (NICA) dengan membonceng pasukan sekutu AFNEI, Melakukan Agresi-agresi Militer, Menumpas perlawanan rakyat indonesia yang melawan Belanda 14. Latar Belakang Agresi Militer Belanda Secara umum adalah untuk menguasai kembali Indonesia. Secara khusus, Agresi Militer Belanda 1 adalah melanggar Perjanjian Linggarjati, sedangkan Agresi Militer 2 adalh bentuk pelanggaran terhadap Perundungan Renville. 15. Reaksi dunia Internasional dalam konflik Indonesia Belanda Adanya KTN terdiri dari Amerika(Frank Graham), Belgia(Paul Van Zeelan), dan Australia(Richard Kirby), Adanya UNCI, dan Adanya dukungan dari negara-negara di Asia Afrika 16. Upaya penyelesaian masalah Indonesia dengan Belanda di PBB Resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 24 Desember 1948 yang isinya : Agar segera menghentikan permusuhan, Supaya segera melepaskan presiden dan tahanan politik lainyya yang ditahan sejak tanggal 18 Desember 1948 17. Hasil perjuangan Diplomasi Indonesia dengan Belanda Linggarjati : Jatine DeTo di iRIS mUNI, Renville : Vila sebagai Markas Menarik Suara rakyat, Roem Royen : RumPiIn Ibu Nembak Meja, KMB : Meja diiRIS mUNI dan Mengakui Hutangnya 18. Keputusan penting dalam perjuangan diplomasi dalam penyelesaian konflik Indo-Belanda (Lihat nomer 17) 19. Perjuangan rakyat dan pemerintah Yogya dalam mempertahankan kemerdekaan Melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang direncakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono 9 dan Jenderal Sudirman, sedangkan pemimpin lapangannya adalah Letkol Soeharto 20. Proses kembalinya Indonesia menjadi negara Kesatuan Negara Indonesia Serikat tidak disukai oleh sebagian besar rakyat Indonesia karena tidak sesuai dengan cita-cita bangsa dan dianggap hanya sebagai alat Belanda untuk memecah Indonesia. Penolakan besar-besaran ini diikuti oleh beberapa peristiwa: a) Sebagian besar negara bagian membubarkan diri dan bergabung dengan Republik Indonesia b) Per 5 April 1950 Republik Indonesia Serikat hanya tersisa Negara Sumatra Timur, Negara Indonesia Timur, Republik Indonesia. c) Ketiga negara ini bersama RIS sepakat untuk kembali ke negara kesatuan bukan melebur ke Republik d) 3 April 1950 diadakan konferensi antara RIS- NIS-NST. Kedua negara bagian tersebut menyerahkan mendatnya kepada perdana Menteri RIS Moh. Hatta pada tanggal 12 Mei 1950. e) 19 Mei 1950 diselenggarakan kesepakatan dan persetujuan antara RIS dan RI yang masing-masing diwakili oleh : RIS oleh Moh. Hatta, RI oleh dr. Abdul Halim. Hasilnya menyatakan bahwa NKRI akan dibentuk di Jogjakarta dan akan dibentuk panitia perancang UUD. f) 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan pengesahan UUD RIS yang bersifat sementara sehingga dikenal dengan UUD’S 1950. g) 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan 21. Dampak Pelaksanaan Demokrasi Liberal Akibat positif: 1.Diselenggarakan KAA 2.Diselenggarakan pemilu yang pertama bagi indonesia 3.Pembatalan seluruh perjanjian KMB. 4.Indonesia dapat mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang mengatur mengenai laut pedalaman dan laut teritorial. 5.Kebebasan berdemokrasi benar-benar nyata karena setiap golongan atau elemen bangsa ada perwakilan di parlemen tidak terkecuali golongan komunis. Akibat negatif : 1.Instabilitas Negara karena terlalu sering terjadi pergantian kabinet. 2.Timbul berbagai masalah keamanan dalam negeri 3.Sering terjadi konflik dengan pihak militer seperti pada peristwa 17 Oktober 1952. 4.Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akibat lemahnya sistem pemerintahan. 5.Sering terjadi konflik antar partai politik dalam pemerintahan untuk mendapatkan kekuasaan. 6.Praktik korupsi meluas. 7.Kesejahteraan rakyat terbengkalai karena pemerintah hanya terfokus pada pengembangan bidang politik bukan pada ekonomi. 22. Peristiwa yang berhubungan dengan Pemilihan umum 1955 Tahun 1955, di masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Pemilu pertama ini dapat diselesaikan. Pada tanggal 29 September 1955 adalah pemilihan anggota-anggota DPR. Pada tanggal 15 Desember 1955 pemilihan untuk anggota-anggota Konstituante. Dari Pemilu pertama ini, muncul 4 besar pemenang, yaitu: Masyumi(60), PNI(58), NU(47), dan PKI(32). 23. Kegagalan Konstituante. Yaitu Gagal dalam tugasnya yaitu untuk membentuk Undang-Undang. 24. Penataan kehidupan politik dan pemerintahan pasca dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Presiden membentuk lembaga-lembaga negara, seperti MPRS, DPAS, DPR-GR, dan Front Nasional. 25. Dampak persoalan pusat dan daerah pasca pengakuan kedaulatan a. pemerintah pusat sewenang-wenang dalam memungut pajak, b. tidak ada perimbangan pembagian jabatan di pemerintahan pusat c. pemerintah pusat tidak adil dalam pembagian hasil ekspor, d. hak otonomi daerah menjadikan bupati bagaikan raja kecil 26. Akibat persoalan hubungan pusat dan daerah awal tahun 1960-an Tidak Harmonisnya Hubungan Pusat-Daerah : Pada akhir tahun 1956 beberapa panglima militer di berbagai daerah membentuk dewan-dewan yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat, yakni sebagai berikut : a. Pada tanggal 20 November 1956 di Padang, Sumatera Barat berdiri Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein. b. Di Medan, Sumatera Utara berdiri Dewan Gajah yang dipimpin oleh Kolonel Simbolon. c. Di Sumatera Selatan berdiri Dewan Garuda yang dipimpin oleh Kolonel Barlian. d. Di Manado, Sulawesi Utara berdiri Dewan Manguni yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual Gangguan Keamanan pada masa Demokrasi Liberal dan Perjuangan Terhadap Ancaman Desintegrasi Bangsa a. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung tanggal 23 Januari 1950 di Bandung, Jawa Barat, dibawah pimpinan Kapten Raymond Westerling yang menolak pembubaran Negara Pasundan. Latar pemberontakan APRA adalah pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). b. Pemberontakan Andi Azis. Memberntak karena perjuangannya untuk mempertahankan existensi Negara Indonesia Timur. c. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia dan Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta. oleh Letnan Kolonel Achmad Husein sebagai Ketua Dewan Perjuangan pada tanggal 15 Februari 1958 di Sumatera Barat dan Perjuangan Semesta (Permesta) di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual yang semula menjabat KSAD PRRI/Permesta. d. Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jabar Oleh Kartosuwiryo, di Jateng Oleh Abdul Fatah, di Kalsel oleh Ibnu Hajar, di Sulsel olleh Kahar Mudzakar, di Aceh oleh Tengku Abdul Jalil 27. Perubahan sosial budaya. Perubahan masyarakat pada seluruh segi/ sendi-sendi kehidupan 28. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya a) Waktunya : Evolusi (Lambat) dan Revolusi (Cepat), b) Pengaruh yang ditimbulkan : Besar dan Kecil, dll 29. Memilih Faktor penyebab perubahan sosial budaya A) Faktor Internal : Penemuan baru(Discovery), Pertentangan/ Konflik dalam masyarakat, Sikap Toleransi masyarakat, Pertumbuhan penduduk, Keinginan untuk maju dari masyarakat, Revolusi B) Faktor Eksternal : Pengaruh budaya lain, Pendidikan, Sikap keterbukaan, Lingkungan alam, Peperangan 30. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya (Lihat nomer 29) 31. Faktor pendorong perubahan sosial budaya (Lihat nomer 29) 32. Faktor penghambat perubahan sosial budaya Sikap Tradisional masyarakat, Nilai budaya yang kaku, Adanya kepentingan yang tertanam kuat/ Vested interst dalam masyarakat, Sikap tertutup masyarakat, Terhambatnya perkembangan IPTEK 33. Tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial budaya Ada yang Selektif (memilih) perubahan/ mengikuti yang baik, Ada yang Antipati(Menolak) perubahan, dan ada yang Apatis(Tidak perduli) 34. Tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial budaya (Lihat nomer 33) 35. Contoh perilaku masyarakat akibat adanya perubahan sosial budaya (Sudah jelas) 36. Akibat adanya perubahan sosial budaya +) Positif : Pola pikir rasional, Disiplin, Menghargai waktu, IPTEK berkembang, Sikap mandiri -) Negatif : Degradasi moral/ menurunnya moral akibat masuknya Westernisasi(Budaya barat) yang tidak sesuai dengan bangsa kita, Sifat konsumtif, tergesernya adat istiadat 37. Hambatan kegiatan barter 38. Memilih syarat benda dijadikan uang(uang barang) a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum (Acceptability), b. Tidak Berkurang Nilainya (Stability of Value), c. Tahan Lama dan Tidak Mudah Rusak (Durability) d. Mudah Dipindahkan dan Dibawa ke Mana - Mana (Portability) e. Mudah Dibagi tanpa Mengurangi Nilai (Disability) f. Memiliki Satu Kualitas Saja (Uniformity) g. Jumlahnya Terbatas dan Tidak Mudah Dipalsukan 39. Menghitung Kurs Jual (Sudah jelas) 40. Jenis bank berdasarkan fungsinya 1) Bank Central : Mengawasi kegiatan perbankan, menetapkan kebijakan moneter, mengedarkan uang Kartal (Bank Indonesia) 2) Bank Umum : Melakukan aktifitas dalm lalu lintas pembayaran (BRI, BNI, BCA, dll) 41. Definisi dana pensiun. Membantu masalah keuangan bagi para pensiunan pegawai negeri sipil 42. Contoh asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah. Misal : BPJS 43. Memilih manfaat perdagangan internasional Meningkatkan pendapatan/ Devisa negara, Mempercepat alih teknologi, Membuka kesempatan kerja, Mendorong pembangunan, Mempererat kerjasama/ hubungan antar negara, dll 44. Definisi Diversifikasi Eksport. Penganekaragaman barang-barang yang dieksport/ tidak hanya satu jenis barang saja. 45. Penyebab perdagangan internasional Perbedaan Sumber daya alam, Perbedaan kebutuhan, Perbedaan IPTEK, Perbedaan SDM, 46. Memilih contoh komoditas eksport Indonesia. Migas(Minyak bumi, Batu bara, Gas, dll) dan Nonmigas (Pariwisata) 47. Bentuk alat pembayaran perdagangan internasional. DEVISA adalah sejumlah valuta asing yang digunakan dalam pembiayaan transaski perdagangan internasional. 48. . 49. Cara pembayaran perdagangan internasional 1. Pembayaran Tunai (Cash Payment) 2. Open Account : Barang dikirim kepada importir tanpa dilengkapi dengan surat perintah membayar atau dokumen resmi lainnya. Resiko pembayaran dalam open account ditanggung sepenuhnya oleh eksportir 3. Letter of Credit (L/C) : Banyak digunakan oleh penjual dan pembeli pada umumnya dalam transaksi ekspor atau impor. Letter of credit adalah surat jaminan atas transaksi jual beli barang antar negara yang dikeluarkan oleh pihak bank (issue bank 4. Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill : Surat perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu di waktu yang telah ditentukan. 5. Kompensasi Pribadi (Private Compensation) : Cara penyelesaian transaksi utang piutang antara pihak importir/eksportir dengan mengalihkannya kepada seseorang penduduk yang masih dalam satu negara. 50. Dampak perdagangan internasional bagi Indonesia (Lihat nomer 43) 51. Permasalahan kependudukan negara berkembang Jumlah penduduk yang banyak, Kualitas penduduk yang rendah, Banyaknya pengangguran, Banyaknya kemiskinan, Persebaran penduduk yang tidak merata 52. Faktor-faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia 1. Faktor dari Dalam : Kekuatan militernya tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya, Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda, Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya, Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan serangan umum. 2. Faktor dari Luar : PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda. Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda. Dengan adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia. 53. Alasan dikeluarkan Dekrit Presiden dan pengaruhnya Alasan : Anjuran kembali pada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dari konstituante, Konstituante tidak lagi menyelesaikan tugasnya, Kemelut dalam konstituante membahayakan persatuan Isi Dekrit Presiden : Pembubaran Konstituante, Tidak berlakunya UUDS 1950, Pemberlakuan kembali UUD 1945, Pembentukan MPRS dan DPAS Akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : 1) Sisi Positif: Menyelamatkan Negara dari ancaman perpecahan dan krisis politik berkepanjangan, Memberikan pedoman menggunakan UUD 1945 untuk hidup berbangsa dan bernegara, Merintis pembentukan MPRS dan DPAS 2) Sisi Negatif: Memberikan kekuasaan yang besar kepada presiden terhadap MPR maupun lembaga tinggi Negara lainnya, Memberi peluang kalangan militer berpolitik 54. Contoh perilaku masyarakat akibat adanya perubahan sosial budaya (Lihat nomer 36) 55. Perbedaan perdagangan dalam negeri dengan perdagangan internasional bedasar alat pembayaran dan cara pembayarannya Perdagangan DN : Alat pembayaran mata uang dalam negeri, Cara Pembayaran secara langsung Perdagangan LN : Alat pembayarannya VALAS, cara pembayarannya tidak langsung

RINGKASAN MATERI SEJARAH KELAS XI SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 REVISI 2017

GARIS VAN MOOK adalah demarkasi atau garis khayal yang digunakan untuk membatasi wilayah yang diklaim Belanda dengan wilayah Indonesia. Menurut UU No.28 tahun 1942, Jepang membagi wilayah pemerintahan daerah menjadi beberapa tingkatan yaitu : Shu : Karesidenan (pemerintahan daerah yang tertinggi), dipimpin oleh seorang shocukan (seperti Gubernur). Shocukan juga memiliki kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif dan eksekutif seperti Gubernur pada Hindia-Belanda. Shi : Kota Praja (dipimpin oleh seorang shico) Ken : Kabupaten (dipimpin oleh seorang kenco) Gun : Kawedanan (dipimpin oleh seorang gunco) Son : Kecamatan (dipimpin oleh seorang sonco) Ku : Desa/Kelurahan (dipimpin oleh seorang kuco)Aklamasi adalah pengakuan terhadap suatu hasil keputusan Agresi adalah tingkah laku yang diarahkan kepada tujuan untuk menyakiti makluk hidup lainnya yang ingin menghindari perlakuan semacam itu. Perang Diplomasi adalah perang atau berjuang melalui meja perundingan ABDACOM adalah American-British-Dutch-Australian (ABDA) Command, nama kode ABDACOM, adalah komando tinggi berumur pendek untuk semua angkatan Sekutu di Asia Hakko ichiu adalah sebuah semboyan yang berisi sebuah ajaran shinto(agama asli jepang) yang mengatakan bahwa jepang harus menyusun dunia ini sebagai satu keluarga besar dan jepang bertindak sebagai kepala keluarga. Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia Di seluruh Indonesia bekas Hindia-Belanda, wilayah dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer Jepang. Adapun wilayahnya yaitu : 1) Tomi Shudan atau pemerintahan militer Angkatan Darat (tentara ke-25) : meliputi daerah Sumatera dan berpusat di Bukittinggi. 2) Asamu Shudan atau pemerintahan militer Angkatan Darat (tentara ke-16) : meliputi Jawa dan Madura, pusatnya di Jakarta. Kekuatan militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai). 3) Pemerintahan militer Angkatan Laut (Armada Selatan ke-2) : meliputi daerah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Berpusat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu juga dibentuknya Organisasi Militer yang terdiri dari PETA dan HEIHO(Barisan Pembantu Prajurit Jepang) dan Organisasi Semi Militer yang terdiri dari a) Seinendan (Barisan Pemuda), terutama untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatannya sendiri. B) Fujinkai (Himpunan Wanita), bertujuan memberikan latihan – latihan kemiliteran pada wanita berusia minimum 15 tahun. C) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), bertugas membantu tugas – tugas polisi. D) Suishintai (Barisan Pelapor), dipimpin oleh Ir. Soekarno. E) Gakukotai (Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944. F) Jibakutai (barisan Barani Mati). Dampak Positif Kebijakan Militer Jepang di Indonesia adalah bangsa indonesia mendapatkan pendidikan kemiliteran,sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjaga pertahanan dan keamanan bangsa indonesia sendiri Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda ini akhirnya terlaksana di Linggarjati, Cirebon pada tanggal 10 November 1946. Indonesia diwakili oleh Dr. A. K. Gani, Mr. Susanto Tirtoprojo, Sutan Syahrir dan Mohammad Roem. Belanda diwakili oleh Van Pool , Prof. Schermerhorn dan , De Boer. Pemerintah Inggris, yang berperan sebagai mediator diwakili oleh Lord Killearn. Berikut ini merupakan isi dari Perjanjian Linggarjati: 1) Belanda mau mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan meliputi Madura, Sumatera, dan Jawa. Belanda sudah harus pergi meninggalkan daerah de facto tersebut paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949. 2) Belanda dan Republik Indonesia telah sepakat untuk membentuk Negara serikat dengan nama RIS. Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Timur Besar, dan Kalimantan. Pembentukan RIS akan dijadwalkan sebelum tanggal 1 Januari 1949. 3) Belanda dan RIS sepakat untuk membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua. Cara Belanda menjatuhkan Proklamasi adalah dengan menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia hanya lelucon, bahkan kemudian mereka berusaha menguasai kembali Indonesia dengan melakukan berbagai Agresi Militer Alasan Jepang menjadi negara Imperalis : a) Adanya Perkembangan/kemajuan Jepang Dalam Segala Bidang. b)Adanya perkembangan industri yang cukup pesat tapi Jepang minim bahan baku. c)adanya retriksi (pembatasan) imigran jepang. d) Pengaruh ajaran shinto tentang hakko I chi-u. e) Ingin menjadi negara besar yang sejajar dengan negara lain seperti amerika serikat. Makna Proklamasi : 1.Merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa indonesia dalam rangka mencapai kemerdekaan, 2.Merupakan awal terbebasnya bangsa indonesia dari kekuasaan bangsa asing dan menjadi bangsa yang bediri sendiri, 3.Merupakan hukum yang menegasakan terbentunya negara kesatuan RI yang merdeka dan berdaulat Perundingan Renville : tanggal 17 Januari 1948, Indonesia diwakili oleh Amir Syarifuddin, Belanda diwakili oleh Abdulkadir Wijoyoatmodjo. Berikut adalah pokok-pokok isi perjanjian Renville, yaitu: 1) Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis Van Mook), yaitu garis khayal yang dibuat oleh Van Mook sebagai batas wilayah kekuasaan Indonesia dan kekuasaan Belanda berdasarkan Agresi Militer Belanda I; 2) Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada Republik Indonesia Serikat yang segera dibentuk; 3) Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sejajar dengan negara Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda; 4) Republik Indonesia menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat; 5) Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintahan federal sementara; 6) Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah Republik Indonesia. Daerah kantong merupakan daerah yang berada di belakang Garis Van Mook suatu garis yang menghubungkan dua daerah terdepan yang diduduki Belanda. Dampak Perjanjian Renville Akibat buruk yang ditimbulkan dari perjanjian Renville bagi pemerintahan Indonesia, yaitu: a) Semakin menyempitnya wilayah Republik Indonesia karena sebagian wilayah Republik Indonesia telah dikuasai pihak Belanda. b) Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda. c) Diblokadenya perekonomian Indonesia secara ketat oleh Belanda d) Republik Indonesia harus memaksa menarik mundur tentara militernya di daerah gerilya untuk untuk ke wilayah Republik Indonesia. e) Untuk memecah belah republik Indonesia, Belanda membuat negara Boneka, antara lain negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara jawa Timut. Dampak Konfrensi Meja Bundar Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar 1) Hutang pemerintah Belanda dari tahun 1942 sepenuhnya ditanggung RIS (Republik Indonesia Serikat). 2) Dengan dibentuknya RIS, maka demokrasi yang di cita-citakan tidak terlaksana. 3) Penyelesaian masalah Irian Barat tertunda. 4) Republik Indonesia menjadi terpecah-pecah menjadi negara bagian yang terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan lain-lain. Dampak Positif Konferensi Meja Bundar 1) Penarikan seluruh tentara Belanda dari wilayah RIS (Indonesia) 2) Dengan penarikan tersebut, maka perang antara Indonesia-Belanda berakhir. 3) Belanda mengakui Indonesia (RIS) sebagai negara yang MERDEKA. 4) Indonesia segera berbenah dengan memulai pembangunan. Setelah merdeka Indonesia melakukan Pembentukan Kelengkapan Negara yang meliputi Penyusunan Rancangan UUD, Merumuskan Dasar Negara, Pemilihan Presiden dan Wakil, Pembentukan Lembaga-lembaga negara dan Departemen dalam kementrian, Penetapan wilayah negara, dan Pembentukan Badan Keamanan Rakyat yang kesemuanya itu dilakukan melalui Sidang-sindang yang dilakukan oleh BPUPKI dan PPKI Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan tidak Membentuk Tentara tetapi membentuk BKR karena pada awal kemerdekaan rakyat indonesia masih belum memiliki teknologi yang maju seperti jepang fan itupun rakyat indonesia masih menggunakan senjata bekas jepang yg jatuh pada pemberontakan di daerah daerah indonesia dan juga alasan kenapa dibangun BKR karena BKR masih menggunakan alat yg sederhana untuk mempertahan sekumpulan rakyat dam suatu kumpulan/Desa Naskah asli Proklamasi tulisan tangan(Klad) Soekarno sebenarnya telah dibuang ke tempat sampah di rumah Laksamana Maeda, namun diambil kembali oleh BM Diah. Naskah asli/Klad tulisan tangan Soekarno bukanlah yang dibacakan oleh Soekarno. Naskah Klad ini telah mengalami perubahan dan yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang kemudian dikenal sebagai Naskah Asli/ Otentik/Autentik. Perubahan-perubahan itu antara lain : Kata “Tempoh” menjadi Tempo, Kata “Wakil-wakil bangsa Indonesia” berubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia, Kata “Djakarta,17-8-05” berubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun 05, Naskah Prokalamasi Klad(Tulisan tangan) belum ditanda tangani sedangkan Naskah yang Otentik ditandatanagi oleh Soekarno dan Hatta, Kata “Hal2” dirubah menjadi Hal-hal. Inilah Naskah Proklamasi yang Autentik/Otentik yang dibaca oleh Soekarno : P R O K L A M A S I Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta. Kebijakan Ekonomi Masa Demokrassi Liberal : Gunting Syafruddin : Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng : untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro Joyohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Nasionalisasi De Javasche Bank : akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Sistem Ekonomi Ali-Baba : diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (mentri perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalahUntuk memajukan pengusaha pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina. Gerakan Asaat : Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus bagi warga negara Indonesia Asli dalam segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan dengan pengusaha asing pada umumnya dan warga keturuan Cina pada khususnya. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) : Pada masa Kabinet Burhanudin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan masalah finansial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung

MATERI SEJARAH WAJIB KELAS X IPA SMA SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 REVISI 2017

MATERI SEJARAH WAJIB KELAS X IPA SMA SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 REVISI 2017 1. KERAJAAN KEDIRI : awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di Panjalu dan Panji Garasakan yang berkuasa di Jenggala dan dimenangkan oleh Panji Garasakan. Tahun 1059 M yang memerintah adalah Samarotsaha. Baru pada tahun 1104 M tampil Kerajaan Panjalu sebagai rajanya Jayawangsa. Kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di Daha. Tahun 1117 M Bameswara tampil sebagai Raja Kediri Prasasti yang ditemukan, antara lain Prasasti Padlegan (1117 M) dan Panumbangan (1120 M). Isinya yang penting tentang pemberian status perdikan untuk beberapa desa. Pada tahun 1135 M tampil raja yang sangat terkenal, yakni Raja Jayabaya. Ia meninggalkan tiga prasasti penting, yakni Prasasti Hantang atau Ngantang (1135 M), Talan (1136 M) dan Prasasti Desa Jepun (1144 M). Prasasti Hantang memuat tulisan panjalu jayati, artinya panjalu menang. Hal itu untuk mengenang kemenangan Panjalu atas Jenggala. Jayabaya telah berhasil mengatasi berbagai kekacauan di kerajaan.Pada masa pemerintahan Jayabaya telah digubah dan Kitab Baratayuda oleh Empu Sedah kemudian dilanjutkan oleh Empu Panuluh. Kitab Kresnayana ditulis oleh Empu Triguna pada zaman Raja Jayaswara. Isinya mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi Rukmini. Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari oleh Empu Darmaja. Isinya menceritakan tentang sepasang suami istri Smara dan Rati yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rail kena kutuk dan mati terbakar oleh api (dahana) karena kesaktian Dewa Syiwa. Akan tetapi, kedua suami istri itu dihidupkan lagi dan menjelma sebagai Kameswara dan permaisurinya. Kitab Lubdaka ditulis oleh Empu Tanakung pada zaman Raja Kameswara. Isinya tentang seorang pemburu bernama Lubdaka. Ia sudah banyak membunuh. Pada suatu ketika ia mengadakan pemujaan yang istimewa terhadap Syiwa, sehingga rohnya yang semestinya masuk neraka, menjadi masuk surga. Perkembangan Politik, Sosial, dan Ekonomi Sampai masa awal pemerintahan Jayabaya, kekacauan akibat pertentangan dengan Janggala terus berlangsung. Mata pencaharian rakyat Kediri yang penting adalah pertanian dengan hasil utamanya padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal ini ditopang oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu menjamin keamanan perairan Nusantara. Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima angkatan laut). Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di Kediri antara lain emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya kepada pemerintah. Menurut berita Cina, dan kitab Ling-wai-tai-ta diterangkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari orang-orang memakai kain sampai di bawah lutut. Rambutnya diurai. Rumah-rumah mereka bersih dan teratur, lantainya ubin yang berwarna kuning dan hijau. Dalam perkawinan, keluarga pengantin wanita menerima mas kawin berupa emas. Rajanya berpakaian sutera, memakai sepatu, dan perhiasan emas. Rambutnya disanggul ke atas. Kalau bepergian, Raja naik gajah atau kereta yang diiringi oleh 500 sampai 700 prajurit. Di bidang kebudayaan, yang menonjol adalah perkembangan seni sastra dan pertunjukan wayang. Di Kediri dikenal adanya wayang panji. Beberapa karya sastra yang terkenal, sebagai berikut. Raja yang terakhir dan Kerajaan Kediri adalah Kertajaya atau Dandang Gendis. Pada masa pemerintahannya, terjadi pertentangan antara raja dan para pendeta atau kaum brahmana, karena Kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat. Hal ini memperlemah pemerintahan di Kediri.Para brahmana kemudian mencari perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasa di Tumapel. Pada tahun 1222 M, Ken Arok dengan dukungan kaum brahmana menyerang Kediri. Kediri dapat dikalahkan oleh Ken Arok. 2. KERAJAAN SINGOSARI a. Ken Arok (1222 – 1227 M) Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berkembang Kerajaan Singhasari. Pusat Kerajaan Singhasari kira-kira terletak di dekat kota Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok. Menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari Desa Pangkur, di sebelah timur Gunung Kawi, daerah Malang. Ibunya bernama Ken Endok. Pada tahun 1222 M Ken Arok atas dukungan para pendeta melakukan serangan ke Kediri. Raja Kertajaya dapat ditaklukkan oleh Ken Arok dalam pertempurannya di Ganter, dekat Pujon, Malang. Setelah Kediri berhasil ditaklukkan, maka seluruh wilayah Kediri dipersatukan dengan Tumapel dan lahirlah Kerajaan Singhasari. Setelah berdiri Kerajaan Singhasari, Ken Arok tampil sebagai raja pertama. Ken Arok sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Arok memerintah selama lima tahun. Pada tahun 1227 M Ken Arok dibunuh oleh seorang pengalasan atau pesuruh dan Batil, atas perintah Anusapati. Anusapati adalah putra Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. Jenazah Ken Arok dicandikan di Kagenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa-Buddha. Ken Arok meninggalkan beberapa putra. Bersama Ken Umang, Ken Arok memiliki empat putra, yaitu Panji Tohjoyo, Panji Sudatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Bersama Ken Dedes, Ken Arok mempunyai putra bernama Mahesa Wongateleng. b. Anusapati Tahun 1227 M Anusapati naik takhta Kerajaan Singhasari. Ia memerintah selama 21 tahun. Akan tetapi, ia belum banyak berbuat untuk pembangunan kerajaan. Lambat laun berita tentang pembunuhan Ken Arok sampai pula kepada Tohjoyo (putra Ken Arok). Oleh karena ia mengetahui pembunuh ayahnya adalah Anusapati, maka Tohjoyo ingin membalas dendam, yaitu membunuh Anusapati. Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati memiliki kesukaan menyabung ayam maka ia mengajak Anusapati untuk menyabung ayam. Pada saat menyabung ayam, Tohjoyo berhasil membunuh Anusapati. Anusapati dicandikan di Candi Kidal dekat Kota Malang sekarang. Anusapati meninggalkan seorang putra bernama Ronggowuni. c. Tohjoyo (1248 M) Setelah berhasil membunuh Anusapati, Tohjoyo naik tahta. Masa pemerintahannya sangat singkat, Ronggowuni yang merasa berhak atas tahta kerajaan, menuntut tahta kepada Tohjoyo. Ronggowuni dalam hal ini dibantu oleh Mahesa Cempaka, putra dari Mahesa Wongateleng. Menghadapi tuntutan ini, maka Tohjoyo mengirim pasukannya di bawah Lembu Ampal untuk melawan Ronggowuni. Kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Tohjoyo dengan pengikut Ronggowuni. Dalam pertempuran tersebut Lembu Ampal berbalik memihak Ronggowuni. Serangan pengikut Ronggowuni semakin kuat dan berhasil menduduki istana Singhasari. Tohjoyo berhasil meloloskan diri dan akhirnya meninggal di daerah Katang Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya. d. Ronggowuni (1248 - 1268 M) Ronggowuni naik tahta Kerajaan Singhasari tahun 1248 M. Ronggowuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah ia didampingi oleh Mahesa Cempaka yang berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahesa Cempaka bergelar Narasimhamurti. Di samping itu, pada tahun 1254 M Wisnuwardana juga mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda atau Yuwaraja. Pada saat itu Kertanegara masih sangat muda. Singhasari di bawah pemerintahan Ronggowuni dan Mahesa Cempaka hidup dalam keadaan aman dan tenteram. Rakyat hidup dengan bertani dan berdagang. Kehidupan rakyat juga mulai terjamin. Raja memerintahkan untuk membangun benteng pertahanan di Canggu Lor. Tahun 1268 M, Ronggowuni meninggal dunia dan dicandikan di dua tempat, yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amogapasa di Jajagu. Jajagu kemudian dikenal dengan Candi Jago. Bentuk Candi Jago sangat menarik, yaitu kaki candi bertingkat tiga dan tersusun berundak-undak. Reliefnya datar dan gambar orangnya menyerupai wayang kulit di Bali. Tokoh satria selalu diikuti dengan punakawan. Tidak lama kemudian Mahesa Cempaka pun meninggal dunia. Ia dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir. e. Kertanegara (1268 - 1292 M) Tahun 1268 M Kertanegara naik tahta menggantikan Ronggowuni. Ia bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara merupakan raja yang paling terkenal di Singhasari. Ia bercita-cita, Singhasari menjadi kerajaan yang besar. Untuk mewujudkan cita-citanya, maka Kertanegara melakukan berbagai usaha. Perluasan Daerah Singhasari Kertanegara menginginkan wilayah Singhasari hingga meliputi seluruh Nusantara. Beberapa daerah berhasil ditaklukkan, misalnya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang. Penguasaan daerah-daerah di luar Jawa yang merupakan pelaksanaan politik luar negeri bertujuan untuk mengimbangi pengaruh Kubilai Khan dari Cina. Pada tahun 1275 M Raja Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan Mahesa Anabrang (Kebo Anabrang). Sasaran dari ekspedisi ini untuk menguasai Sriwijaya. Akan tetapi, untuk menguasainya harus melalui daerah sekitarnya termasuk bersahabat dan menanamkan pengaruh Singhasari di Melayu. Sebagai tanda persahabatan, Kertanegara menghadiahkan patung Amogapasa kepada penguasa Melayu. Ekspedisi Pamalayu diharapkan akan menggoyahkan Sriwijaya. Dalam rangka memperkuat politik luar negeranya, Kertanegara menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar Kepulauan Indonesia. Misalnya dengan Raja Jayasingawarman III dan Kerajaan Campa. Bahkan Raja Jayasingawarman III memperistri salah seorang saudara perempuan dari Kertanegara. Kertanegara memandang Cina sebagai saingan. Berkalikali utusan Kaisar Cina memaksa Kertanegara agar mengakui kekuasaan Cina, tetapi ditolak oleh Kertanegara. Terakhir pada tahun 1289 M datang utusan Cina yang dipimpin oleh Mengki. Kertanegara marah, Meng-ki disakiti dan disuruh kembali ke Cina. Hal inilah yang membuat marah Kaisar Cina yang bernama Kubilai Khan. Ia merencanakan membalas tindakan Kertanegara. Perkembangan Politik dan Pemerintahan Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat tim penasihat yang terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu. Untuk membantu raja dalam pelaksanaan pemerintahan, diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri atas Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada pegawaipegawai rendahan. Untuk menciptakan stabilitas politik dalam negeri, Kertanegara melakukan penataan di lingkungan para pejabat. Orang-orang yang tidak setuju dengan cita-cita Kertanegara diganti. Sebagai contoh, Patih Raganata (Kebo Arema) diganti oleh Aragani dan Banyak Wide dipindahkan ke Madura, menjadi Bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja. Kehidupan Agama Pada masa pemerintahan Kertanegara, agama Hindu maupun Buddha berkembang dengan baik. Bahkan terjadi Sinkretisme antara agama Hindu dan Buddha, menjadi bentuk Syiwa-Buddha. Sebagai contoh, berkembangnya aliran Tantrayana. Kertanegara sendiri penganut aliran Tantrayana. Usaha untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan dan berbagai daerah terus dilakukan oleh Kertanegara. Banyak pasukan Singhasari yang dikirim ke berbagai daerah. Antara lain pasukan yang dikirim ke tanah Melayu. Oleh karena itu, keadaan ibu dua kota kerajaan kekuatannya berkurang. Keadaan ini diketahui oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara. Pihak yang tidak senang itu antara lain Jayakatwang, penguasa Kediri. Ia berusaha menjatuhkan kekuasaan Kertanegara. Saat yang dinantikan oleh Jayakatwang ternyata telah tiba. Istana Kerajaan Singhasari dalam keadaan lemah. Pasukan kerajaan hanya tersisa sebagian kecil. Pada saat itu, Kertanegara sedang melakukan upacara keagamaan dengan pesta pora, sehingga Kertanegara benar-benar lengah. Tibatiba, Jayakatwang menyerbu istana Kertanegara. Serangan Jayakatwang dibagi menjadi dua arah. Sebagian kecil pasukan Kediri menyerang dari arah utara untuk memancing pasukan Singhasari keluar dari pusat kerajaan. Sementara itu induk pasukan Kediri bergerak dan menyerang dari arah selatan. Untuk menghadapi serangan Jayakatwang, Kertanegara mengirimkan pasukan yang ada di bawah pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja. Ardaraja adalah anak Jayakatwang dan menantu dari Kartanegara. Pasukan Kediri yang datang dari arah utara dapat dikalahkan oleh pasukan Raden Wijaya Akan tetapi, pasukan inti dengan leluasa masuk dan menyerang istana, sehingga berhasil menewaskan Kertanegara. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1292 M. Raden Wijaya dan pengikutnya kemudian meloloskan diri setelah mengetahui istana kerajaan dihancurkan oleh pasukan Kediri. Sedangkan Ardaraja membalik dan bergabung dengan pasukan Kediri. Jenazah Kertanegara kemudian dicandikan di dua tempat, yaitu di Candi Jawi di Pandaan dan di Candi Singosari, di daerah Singosari, Malang. Sebagai raja yang besar, nama Kertanegara diabadikan di berbagai tempat. Bahkan di Surabaya ada sebuah arca Kertanegara yang menyerupai bentuk arca Buddha. Arca Kertanegara itu dinamakan arca Joko Dolok. Dengan terbunuhnya Kertanegara maka berakhirlah Kerajaan Singhasari. 3. KERAJAAN MAJAPAHIT Setelah Singhasari jatuh, berdirilah kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, abad ke-14 - ke-15 M. Berdirinya kerajaan ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Kertarajasa Jayawarddhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk melanjutkan kemegahan Singhasari yang saat itu sudah hampir runtuh. Saat itu dengan dibantu oleh Arya Wiraraja seorang penguasa Madura, Raden Wijaya membuka hutan di wilayah yang disebut dalam kitab Pararaton sebagai hutannya orang Trik. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah Raden Wijaya wafat, ia digantikan oleh puteranya Jayanegara. Jayanegara dikenal sebagai raja yang kurang bijaksana dan lebih suka bersenang-senang. Kondisi itulah yang menyebabkan pembantu-pembantunya melakukan pemberontakan. Di antara pemberontakan tersebut, yang dianggap paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti. Pada saat itu, pasukan Kuti berhasil menduduki ibu kota negara. Jayanegara terpaksa menyingkir ke Desa Badander di bawah perlindungan pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada. Gajah Mada kemudian menyusun strategi dan berhasil menghancurkan pasukan Kuti. Atas jasa-jasanya, Gajah Mada diangkat sebagai patih Kahuripan (1319-1321) dan patih Kediri (1322-1330). Masa pemerintahan Tribhuwanattunggadewi Jayawisnuwarddani adalah pembentuk kemegahan kerajaan. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk. Pada masa Hayam Wuruk itulah Majapahit berada di puncak kejayaannya. Hayam Wuruk disebut juga Rajasanagara. Ia memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai zaman keemasan. Wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, bahkan melebihi luas wilayah Republik Indonesia sekarang. Oleh karena itu, Muhammad Yamin menyebut Majapahit dengan sebutan Negara nasional kedua di Indonesia. Seluruh kepulauan di Indonesia berada di bawah kekuasaan Majapahit. Hal ini memang tidak dapat dilepaskan dan kegigihan Gajah Mada. Sumpah Palapa, ternyata benar-benar dilaksanakan. Dalam melaksanakan cita-citanya, Gajah Mada didukung oleh beberapa tokoh, misalnya Adityawarman dan Laksamana Nala. Di bawah pimpinan Laksamana Nala Majapahit membentuk angkatan laut yang sangat kuat. Tugas utamanya adalah mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemajuan di berbagai bidang. Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok. SUMPAH PALAPA : Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia tidak akan beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara. Sumpah itu kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut : “Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring seran, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman isun amukti palapa”. Artinya: “Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya akan beristirahat” Politik dan Pemerintahan Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur. Raja memegang kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh berbagai badan atau pejabat berikut. Rakryan Mahamantri Katrini, dijabat oleh para putra raja, terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan I Halu. Dewan Pelaksana terdiri atas Rakryan Mapatih atau Patih Mangkabumi, Rakryan Tumenggung, Rakryan Demung, Rakryan Rangga dan Rakryan Kanuruhan. Kelima pejabat ini dikenal sebagai Sang Panca ring Wilwatika. Di antara kelima pejabat itu Rakryan Mapatih atau Patih Mangkubumi merupakan pejabat yang paling penting. Ia menduduki tempat sebagai perdana menteri. Bersama sama raja, ia menjalankan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula dewan pertimbangan yang disebut dengan Batara Sapta Prabu. Untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan yang disebut dengan Saptopapati. Selain itu disusun pula kitab hukum oleh Gajah Mada yang disebut Kitab Kutaramanawa. Gajah Mada memang seorang negarawan yang mumpuni. Ia memahami pemerintahan strategi perang dan hukum. Untuk mengatur kehidupan beragama dibentuk badan atau pejabat yang disebut Dharmadyaksa. Dharmadyaksa adalah pejabat tinggi kerajaan yang khusus menangani persoalan keagamaan. Di Majapahit dikenal ada dua Dharmadyaksa sebagai berikut. 1) Dharmadyaksa ring Kasaiwan, mengurusi agama Syiwa (Hindu), 2) Dharmadyaksa ring Kasogatan, mengurusi agama Buddha. Dalam menjalankan tugas, masing-masing Dharmadyaksa dibantu oleh pejabat keagamaan yang diberi sebutan Sang Pamegat. Kehidupan beragama di Majapahit berkembang semarak. Pemeluk yang beragama Hindu maupun Buddha saling bersatu. Pada masa itupun sudah dikenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika, artinya, sekalipun berbeda-beda baik Hindu maupun Buddha pada hakikatnya adalah satu jua. Kemudian secara umum kita artikan berbeda-beda akhirnya satu jua Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik, dan stabilitas nasional Majapahit terjamin. Dalam membina hubungan dengan luar negeri, Majapahit mengenal motto Mitreka Satata, artinya negara sahabat. Kehidupan Sosial Ekonomi : Keamanan dan kemakmuran rakyat diutamakan. Untuk itu dibangun jalan-jalan dan jembatanjembatan. Dengan demikian lalu lintas menjadi lancar. Hal ini mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian, terutama perdagangan. Lalu lintas perdagangan yang paling penting melalui sungai. Misalnya, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Akibatnya desa-desa di tepi sungai dan yang berada di muara serta di tepi pantai, berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan. Hal itu menyebabkan terjadinya arus bolak-balik para pedagang yang menjajakan barang dagangannya dari daerah pantai atau muara ke pedalaman atau sebaliknya.Bahkan di daerah pantai berkembang perdagangan antar daerah, antar pulau, bahkan dengan pedagang dari luar.Kemudian timbullah kota-kota pelabuhan sebagai pusat pelayaran dan perdagangan. Beberapa kota pelabuhan yang penting pada zaman Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban. Perkembangan Sastra dan Budaya : Karya sastra yang paling terkenal pada zaman Majapahit adalah Kitab Negarakertagama. Kitab ini ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Di samping menunjukkan kemajuan di bidang sastra, Negarakertagama juga merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab lain yang penting adalah Sutasoma. Kitab ini disusun oleh Empu Tantular. Kitab Sutasoma memuat kata-kata yang sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Di samping itu, Empu Tantular juga menulis kitab Arjunawiwaha. Bidang seni bangunan juga berkembang. Banyak bangunan candi telah dibuat. Misalnya Candi Penataran dan Sawentar di daerah Blitar, Candi Tigawangi dan Surawana di dekat Pare, Kediri, serta Candi Tikus di Trowulan. Keruntuhan Majapahit lebih disebabkan oleh ketidakpuasan sebagian besar keluarga raja, setelah turunnya Hayam Wuruk. Perang Paregrek telah melemahkan unsur-unsur kejayaan Majapahit. Meskipun peperangan berakhir, Majapahit terus mengalami kelemahan karena raja yang berkuasa tidak mampu lagi mengembalikan kejayaannya. Unsur lain yang menyebabkan runtuhnya Majapahit adalah semakin meluasnya pengaruh Islam pada saat itu. 4. KERAJAAN BULELENG DAN WARMADHEWA DI BALI Menurut berita Cina di sebelah timur Kerajaan Kaling ada daerah Po-li atau Dwa-pa-tan yang dapat disamakan dengan Bali. Adat istiadat di Dwa-pa-tan sama dengan kebiasaan orang-orang Kaling. Misalnya, penduduk biasa menulisi daun lontar. Bila ada orang meninggal, mayatnya dihiasi dengan emas dan ke dalam mulutnya dimasukkan sepotong emas, serta diberi bau-bauan yang harum. Kemudian mayat itu dibakar. Hal itu menandakan Bali telah berkembang. Dalam sejarah Bali, nama Buleleng mulai terkenal setelah periode kekuasaan Majapahit. Pada waktu di Jawa berkembang kerajaan-kerajaan Islam, di Bali juga berkembang sejumlah kerajaan. Misalnya Kerajaan Gelgel, Klungkung, dan Buleleng yang didirikan oleh I Gusti Ngurak Panji Sakti, dan selanjutnya muncul kerajaan yang lain. Nama Kerajaan Buleleng semakin terkenal, terutama setelah zaman penjajahan Belanda di Bali. Pada waktu itu pernah terjadi perang rakyat Buleleng melawan Belanda. Pada zaman kuno, sebenarnya Buleleng sudah berkembang. Pada masa perkembangan Kerajaan Dinasti Warmadewa, Dari Buleleng barang dagangan yang berupa hasil pertanian seperti kapas, beras, asam, kemiri, dan bawang diangkut atau diperdagangkan ke pulau lain (daerah seberang). Perdagangan dengan daerah seberang mengalami perkembangan pesat pada masa Dinasti Warmadewa yang diperintah oleh Anak Wungsu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kata-kata pada prasasti yang disimpan di Desa Sembiran yang berangka tahun 1065. Pada waktu itu sudah dikenal beberapa jenis alat tukar (uang), misalnya ma, su dan piling. TERBENTUKNYA JARINGAN NUSANTARA MELALUI PERDAGANGAN Prasyarat untuk dapat menguasai jalur dan pusat perdagangan ditentukan oleh dua hal penting yaitu perhatian atau cara pandang dan kemampuan menguasai lautan. Jika pada masa praaksara hegemoni budaya dominan datang dari pendukung budaya Austronesia dari Asia Tenggara Daratan. Pada masa perkembangan Hindhu-Buddha di Nusantara terdapat dua kekuatan peradaban besar, yaitu Cina di utara dan India di bagian barat daya. Mereka secara langsung terintegrasikan ke dalam jalinan perdagangan dunia pada masa itu. Selat Malaka menjadi penting sebagai pintu gerbang yang menghubungkan antara pedagang-pedagang Cina dan pedagang-pedagang India. Pada masa itu Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi bandarbandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara, dan dengan Cina di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan nama “jalur sutra”. Penamaan ini digunakan sejak abad ke-1 hingga ke-16 M, dengan komoditas kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di wilayah lain. Ramainya rute pelayaran ini mendorong timbulnya bandar-bandar penting di sekitar jalur, antara lain Samudra Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang). Disamping kian terbukanya jalur niaga Selat Malaka dengan perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan antarbangsa dan penduduk di Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat selama masa Hindhu-Buddha. Jaringan dagang dan jaringan budaya antarkepulauan di Indonesia itu terutama terhubungkan oleh jaringan laut Jawa hingga kepulauan Maluku. Mereka secara tidak langsung juga terintegrasikan dengan jaringan ekonomi dunia yang berpusat di sekitar selat Malaka, dan sebagian di pantai barat Sumatra seperti Barus. Komoditas penting yang menjadi barang perdagangan pada saat itu adalah rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala. Peta politik di Jawa dan Sumatra abad ke-7, seperti ditunjukkan oleh D.G.E. Hall, bersumber dari catatan pengunjung Cina yang datang ke Sumatra. Dua negara di Sumatra disebutkan, Mo-lo-yeu (Melayu) di pantai timur, tepatnya di Jambi sekarang di muara Sungai Batanghari. Agak ke selatan dari itu terdapat Che-li-fo-che, pengucapan cara Cina untuk kata bahasa sanskerta, Criwijaya. Di Jawa terdapat tiga kerajaan utama, yaitu di ujung barat Jawa, terdapat Tarumanegara, dengan rajanya yang terkemuka Purnawarman, di Jawa bagian tengah ada Ho-ling (Kalingga), dan di Jawa bagian timur ada Singhasari dan Majapahit. Selama periode Hindhu-Buddha, kekuatan besar Nusantara yang memiliki kekuatan integrasi secara politik, sejauh ini dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sriwijaya, Singhasari, dan Majapahit. AKULTURASI BUDAYA HINDU BUDHA 1. Seni Bangunan Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu- Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagianbagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candicandi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut. Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Candi di Jawa Timur : Candi Jawa Tengah Candi Jawa Timur 1. Candi berbentuk tambun dengan atap berundak-undak 2. Reliefnya tibul agak tinggi dengan hiasan lukisan bercorak naturalis 3. Puncak candi berbentuk ratna atu stupa 4. Candi terbuat dari batu andesit 5. Candi induk terletak di tengah halaman 6. Candi menghadap ke arah timur 1. Candi berbentuk ramping dan atapnya merupakan perpaduan dari tingkatan 2. Reliegnya timbul sedikit dan hiasan lukisannya berbentuk simbolis menyerupai wayang kulit 3. Puncak candi berbentuk kubus 4. Candi terbuat dari batu bata 5. Candi induk terletak di belakang halaman 6. Candi enghadap ke arah barat 2. Seni Rupa dan Seni Ukir Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dindingdinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati. Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah. Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diabadikan dengan cara di lukis. 3. Seni Sastra dan Aksara Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan). Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan. Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia. Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno. Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia. Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia). 4. Sistem Kepercayaan Sejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda itu ada lukisan seorang naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka. Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup (animisme). Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Bentuk bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-orang Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Syiwa. Secara filosofis lingga dan yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang laki-laki dan yoni lambang perempuan. 5. Sistem Pemerintahan Setelah datangnya pengaruh India di Kepulauan Indonesia, dikenal adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Pemerintahan yang dimaksud adalah semacam pemerintah di suatu desa atau daerah tertentu. Rakyat mengangkat seorang pemimpin atau semacam kepala suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya orang yang sudah tua (senior), arif, dapat membimbing, memiliki kelebihan-kelebihan tertentu termasuk dalam bidang ekonomi, berwibawa, serta memiliki semacam kekuatan gaib (kesaktian). Setelah pengaruh India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal ini secara jelas terjadi di Kutai. Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, misalnya seorang raja harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib seperti pada pemimpin masa sebelum Hindu-Buddha. ISLAMISASI DI INDONESIA TEORI MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA : 1. Teori Gujarat Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa Islam masuk di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh dua orang sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel. Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang. Teori masuknya Islam di Indonesia yang dicetuskan Hurgronje dan Pijnapel ini didukung oleh beberapa bukti, di antaranya batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat, catatan Marcopolo, serta adanya warna tasawuf pada aliran Islam yang berkembang di Indonesia. Teori ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahan teori Gujarat ditunjukan pada 2 sangkalan. Pertama, masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi. Kedua, saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu. 2. Teori Persia Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat sebagai pencetus sekaligus pendukung teori Persia menyatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi adalah Islam yang dibawa kaum Syiah, Persia. Teori ini didukung adanya beberapa bukti pembenaran di antaranya kesamaan budaya Islam Persia dan Islam Nusantara (seperti adanya peringatan Asyura dan peringatan Tabut), kesamaan ajaran Sufi, penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab, kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan, serta bukti maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di Indonesia. Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia (Iran sekarang). Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu Kelemahan Teori Persia bila dikatakan bahwa Islam masuk pada abad ke 7, maka kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman Khalifah Umayyah yang berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi ulama Persia untuk menyokong penyebaran Islam secara besar-besaran ke Nusantara. 3. Teori Arab atau Teori Makkah Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia berlangsung saat abad ke 7 Masehi. Islam dibawa para musafir Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia. Tokoh yang mendukung teori ini adalah Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka. Teori masuknya Islam di Indonesia ini didukung beberapa 3 bukti utama. Pertama, pada abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera memang telah terdapat perkampungan Islam khas dinasti Ummayyah, Arab. Lalu, madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan Mesir. Dan yang ketiga, adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir. Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat. Kelemahannya hanya terletak pada kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di Indonesia. 4. Teori China Teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby baru baru ini menyebutkan bahwa, Islam masuk ke Indonesia karena dibawa perantau Muslim China yang datang ke Nusantara. Teori ini didasari pada beberapa bukti yaitu fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879 M; adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa; raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah); gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China; serta catatan China yang menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali diduduki oleh para pedagang China. 5. Teori Maritim Teori Maritim pertama kali dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera. Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di Indonesia, yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di sekitar abad ke 7 Masehi. BUKTI ISLAM MASUK KE INDONESIA : 1.Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini diidasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, dikeetahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjaalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Keraajaan Sriwijaya pada abad ke 7. 2.Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah maasuknya Islam ke Indonesia dimulai pada abad ke 11 Masehi. Pendapat ini diidasarkan pada bukti adaanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi. 3.Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini apabila sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang leebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), berita dari Ibnu Battuta (1345) dan batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran taasawuf di Indonesia. Nah, marilah kita pelajari awal masuknya Islam di Nusantara.Pada pertengahan abad ke-15, ibukota Campa, Wijaya jatuh ke tangan Vietnam yang datang dari Utara. Dalam kenangan historis Jawa, Campa selalu diingat dalam kaitannya dengan Islamisasi. Dari sinilah Raden Rahmat anak seorang putrid Campa dengan seorang Arab, datang ke Majapahit untuk menemui bibinya yang telah kawin dengan raja Majapahit. Ia kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel salah seorang wali tertua. Sunan Giri yang biasa disebut sebagai ‘Paus’ dalam sumber Belanda bukan saja berpengaruh di kalangan para wali tetapi juga dikenang sebagai penyebar agama Islam di Kepulauan Indonesia bagian Timur. Raja Ternate Sultan Zainal Abidin pergi ke Giri (1495) untuk memperdalam pengetahuan agama. Tak lama setelah kembali ke Ternate, Sultan Zainal Abidin mangkat, tetapi beliau telah menjadikan Ternate sebagai kekuatan Islam. Di bagian lain, Demak telah berhasil mengislamkan Banjarmasin KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA 1. ISLAM DI SUMATERA Berdasarkan catatan Tomé Pires dalam Suma Oriental (1512-1515) dikatakan bahwa di Sumatra, terutama di sepanjang pesisir Selat Malaka dan pesisir barat Sumatra terdapat banyak kerajaan Islam, baik yang besar maupun yang kecil. Diantarakerajaan-kerajaan tersebut antara lain Aceh, Biar dan Lambri, Pedir, Pirada, Pase, Aru, Arcat, Rupat, Siak, Kampar, Tongkal, Indragiri, Jambi, Palembang, Andalas, Pariaman, Minangkabau, Tiku, Panchur, dan Barus a. Samudera Pasai Samudera Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau pertengahan abad ke-13. Kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, dengan sultan pertamanya bernama Sultan Malik as-Shaleh (wafat tahun 696 H atau 1297 M). Dalam kitab Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai diceritakan bahwa Sultan Malik as-Shaleh sebelumnya hanya seorang kepala Gampong Samudera bernama Marah Silu. Setelah menganut agama Islam kemudian berganti nama dengan Malik as-Shaleh. Berikut ini merupakan urutan para raja-raja yang memerintah di Kesultanan Samudera Pasai: Sultan Malik as-Shaleh (696 H/1297 M);--Sultan Muhammad Malik Zahir (1297-1326)-Sultan Mahmud Malik Zahir (± 1346-1383)--Sultan Zainal Abidin Malik Zahir (1383-1405)-Sultanah Nahrisyah (1405-1412)-Abu Zain Malik Zahir (1412)-Mahmud Malik Zahir (1513-1524). b. Kesultanan Aceh Darussalam Pada 1520 Aceh berhasil memasukkan Kerajaan Daya ke dalam kekuasaan Aceh Darussalam. Tahun 1524, Pedir dan Samudera Pasai ditaklukkan. Kesultanan Aceh Darussalam di bawah Sultan Ali Mughayat Syah menyerang kapal Portugis di bawah komandan Simao de Souza Galvao di Bandar Aceh. Pada 1529 Kesultanan Aceh mengadakan persiapan untuk menyerang orang Portugis di Malaka, tetapi tidak jadi karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat pada 1530, yang kemudian dimakamkan di Kandang XII Banda Aceh. Di antara penggantinya yang terkenal adalah Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar (1538- 1571). Usaha-usahanya adalah mengembangkan kekuatan angkatan perang, perdagangan, dan mengadakan hubungan internasional dengan kerajaan Islam di Timur Tengah, seperti Turki, Abessinia (Ethiopia), dan Mesir. Pada 1563 ia mengirimkan utusannya ke Constantinopel untuk meminta bantuan dalam usaha melawan kekuasaan Portugis. Dua tahun kemudian datang bantuan dari Turki berupa teknisi-teknisi, dan dengan kekuatan tentaranya Sultan Alauddin Riayat Syah at-Qahhar menyerang dan menaklukkan banyak kerajaan, seperti Batak, Aru, dan Barus. Untuk menjaga keutuhan Kesultanan Aceh, Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar menempatkan suami saudara perempuannya di Barus dengan gelar Sultan Barus, dua orang putra sultan diangkat menjadi Sultan Aru dan Sultan Pariaman dengan gelar resminya Sultan Ghari dan Sultan Mughal, dan di daerahdaerah pengaruh Kesultanan Aceh ditempatkan wakil-wakil dari Aceh. Kemajuan Kesultanan Aceh Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda mengundang perhatian para ahli sejarah. Di bidang politik Sultan Iskandar Muda telah menundukkan daerah-daerah di sepanjang pesisir timur dan barat. Demikian pula Johor di Semenanjung Malaya telah diserang, dan kemudian rnengakui kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam. Kedudukan Portugis di Malaka terus-menerus mengalami ancaman dan serangan, meskipun keruntuhan Malaka sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara baru terjadi sekitar tahun 1641 oleh VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) Belanda. Perluasan kekuasaan politik VOC sampai Belanda pada dekade abad ke-20 tetap menjadi ancaman Kesultanan 2. ISLAM DI JAWA a. Kerajaan Demak Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit hancur beberapa waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah lokal di Jawa, keruntuhan Majapahit terjadi sekitar tahun 1478. Hal ini ditandai dengan candrasengkala, Sirna Hilang Kertaning Bhumi yang berarti memiliki angka tahun 1400 Saka. Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500- 1518 M. Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah merupakan keturunan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. Di bawah pemerintahan Raden Fatah, kerajaan Demak berkembang dengan pesat karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Selain itu, Demak juga tumbuh menjadi sebuah kerajaan maritim karena letaknya di jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku. Oleh karena itu Kerajaan Demak disebut juga sebagai sebuah kerajaan yang agraris-maritim. Barang dagangan yang diekspor Kerajaan Demak antara lain beras, lilin dan madu. Barang-barang itu diekspor ke Malaka, Maluku dan Samudra Pasai. Pada masa pemerintahan Raden Fatah, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak cukup luas, meliputi Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Daerah-daerah pesisir di Jawa bagian Tengah dan Timur kemudian ikut mengakui kedaulatan Demak dan mengibarkan panji-panjinya. Kemajuan yang dialami Demak ini dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Karena Malaka sudah dikuasai oleh Portugis, maka para pedagang yang tidak simpatik dengan kehadiran Portugis di Malaka beralih haluan menuju pelabuhan-pelabuhan Demak seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik. Pelabuhanpelabuhan tersebut kemudian berkembang menjadi pelabuhan transit. Selain tumbuh sebagai pusat perdagangan, Demak juga tumbuh menjadi pusat penyebaran agama Islam. Para wali yang merupakan tokoh penting pada perkembangan Kerajaan Demak ini, memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada penduduk Jawa. Para wali juga berusaha menyebarkan Islam di luar Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di Maluku dilakukan oleh Sunan Giri sedangkan di daerah Kalimantan Timur dilakukan oleh seorang penghulu dari Kerajaan Demak yang bernama Tunggang Parangan. Setelah Kerajaan Demak lemah maka muncul Kerajaan Pajang. b. Kerajaan Mataram Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya, Pajang berkembang baik. Bahkan berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang berusaha merebut kekuasaannya. Tokoh yang membantunya mengalahkan Arya Penangsang di antaranya Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Pemanahan). la diangkat sebagai bupati (adipati) di Mataram. Kemudian puteranya, Raden Bagus (Danang) Sutawijaya diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dan dibesarkan di istana. Sutawijaya dipersaudarakan dengan putra mahkota, bernama Pangeran Benowo. Pada tahun 1582, Sultan Hadiwijaya meninggal dunia. Penggantinya, Pangeran Benowo merupakan raja yang lemah. Sementara Sutawijaya yang menggantikan Ki Gede Pemanahan justru semakin menguatkan kekuasaannya sehingga akhirnya Istana Pajang pun jatuh ke tangannya. Sutawijaya segera memindahkan pusaka Kerajaan Pajang ke Mataram. Sutawijaya sebagai raja pertama dengan gelar: Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pusat kerajaan ada di Kota Gede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta sekarang. Panembahan Senapati digantikan oleh puteranya yang bernama Mas Jolang (1601-1613). Mas Jolang kemudian digantikan oleh puteranya bernama Mas Rangsang atau lebih dikenal dengan nama Sultan Agung (1613-1645). Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah Mataram mencapai zaman keemasan. Dalam bidang politik pemerintahan, Sultan Agung berhasil memperluas wilayah Mataram ke berbagai daerah yaitu, Surabaya (1615), Lasem, Pasuruhan (1617), dan Tuban (1620). Di samping berusaha menguasai dan mempersatukan berbagai daerah di Jawa, Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari Kepulauan Indonesia. Kemudian diadakan dua kali serangan tentara Mataram ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629. Mataram mengembangkan birokrasi dan struktur pemerintahan yang teratur. Seluruh wilayah kekuasaan Mataram diatur dan dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut. Kutagara. Kutagara atau kutanegara, yaitu daerah keraton dan sekitarnya. Negara agung atau negari agung, yaitu daerah-daerah yang ada di sekitar kutagara. Misalnya, daerah Kedu, Magelang, Pajang, dan Sukawati. Mancanegara yaitu daerah di luar negara agung. Daerah ini meliputi mancanegara wetan (timur), misalnya daerah Ponorogo dan sekitarnya, serta mancanegara won (barat), misalnya daerah Banyumas dan sekitarnya. Pesisiran. Pesisiran yaitu daerah yang ada di pesisir. Daerah ini juga terdapat daerah pesisir kulon (barat), yakni Demak terus ke barat, dan pesisir wetan (timur), yakni Jepara terus ke timur. Mataram berkembang menjadi kerajaan agraris. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah-daerah persawahan yang luas. Seperti yang dilaporkan oleh Dr. de Han, Jan Vos dan Pieter Franssen bahwa Jawa bagian tengah adalah daerah pertanian yang subur dengan hasil utamanya adalah beras. Pada abad ke-17, Jawa benar-benar menjadi lumbung padi. Hasil-hasil yang lain adalah kayu, gula, kelapa, kapas, dan hasil palawija. Di Mataram dikenal beberapa kelompok dalam masyarakat. Ada golongan raja dan keturunannya, para bangsawan dan rakyat sebagai kawula kerajaan. Kehidupan masyarakat bersifat feodal karena raja adalah pemilik tanah beserta seluruh isinya. Sultan dikenal sebagai panatagama, yaitu pengatur kehidupan keagamaan. Oleh karena itu, Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Rakyat sangat hormat dan patuh, serta hidup mengabdi pada sultan. Bidang kebudayaan juga maju pesat. Seni bangunan, ukir, lukis, dan patung mengalami perkembangan. Kreasikreasi para seniman, misalnya terlihat pada pembuatan gapura-gapura, serta ukir-ukiran di istana dan tempat ibadah. Seni tari yang terkenal adalah Tari Bedoyo Ketawang. Dalam prakteknya, Sultan Agung memadukan unsur-unsur budaya Islam dengan budaya Hindu-Jawa. Sebagai contoh, di Mataram diselenggarakan perayaan sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, dengan membunyikan gamelan Kyai Nagawilaga dan Kyai Guntur Madu. Kemudian juga diadakan upacara grebeg. Grebeg diadakan tiga kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal 10 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 12 Rabiulawal (Maulid Nabi). Bentuk dan kegiatan upacara grebeg adalah mengarak gunungan dari keraton ke depan masjid agung. Gunungan biasanya dibuat dari berbagai makanan, kue, dan hasil bumi yang dibentuk menyerupai gunung. Upacara grebeg merupakan sedekah sebagai rasa syukur dari raja kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga sebagai pembuktian kesetiaan para bupati dan punggawa kerajaan kepada rajanya. Sultan Agung wafat pada 1645. Ia dimakamkan di Bukit Imogiri. Ia digantikan oleh puteranya yang bergelar Amangkurat I. Akan tetapi, pribadi raja ini sangat berbeda dengan pribadi Sultan Agung. Amangkurat I adalah seorang raja yang lemah, berpandangan sempit, dan sering bertindak kejam. Mataram mengalami kemunduran apalagi adanya pengaruh VOC yang semakin kuat. Dalam perkembangannya Kerajaan Mataram akhirnya dibagi dua berdasarkan Perjanjian Giyanti (1755). Sebelah barat menjadi Kesultanan Yogyakarta dan sebelah timur menjadi Kasunanan Surakarta. c. Kesultanan Banten Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan. Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin atau lebih sohor dengan sebutan Fatahillah, mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan, yakni Kesultanan Banten. Pada awalnya kawasan Banten dikenal dengan nama Banten Girang yang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran dakwah Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-Portugis dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir Portugis dari Malaka tahun 1513. Atas perintah Sultan Trenggono, Fatahillah melakukan penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa sekitar tahun 1527, yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Fatahillah juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja Malangkabu (Minangkabau, Kerajaan Inderapura), Sultan Munawar Syah dan dianugerahi keris oleh raja tersebut. Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya Sultan Trenggono, maka Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. Pada 1570 Fatahillah wafat. Ia meninggalkan dua orang putra laki-laki, yakni Pangeran Yusuf dan Pangeran Arya (Pangeran Jepara). Dinamakan Pangeran Jepara, karena sejak kecil ia sudah diikutkan kepada bibinya (Ratu Kalinyamat) di Jepara. Ia kemudian berkuasa di Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat, sedangkan Pangeran Yusuf menggantikan Fatahillah di Banten. Pangeran Yusuf melanjutkan usaha-usaha perluasan daerah yang sudah dilakukan ayahandanya. Tahun 1579, daerah-daerah yang masih setia pada Pajajaran ditaklukkan. Untuk kepentingan ini Pangeran Yusuf memerintahkan membangun kubu-kubu pertahanan. Tahun 1580, Pangeran Yusuf meninggal dan digantikan oleh puteranya, yang bernama Maulana Muhammad. Pada 1596, Maulana Muhammad melancarkan serangan ke Palembang. Pada waktu itu Palembang diperintah oleh Ki Gede ing Suro (1572 - 1627). Ki Gede ing Suro adalah seorang penyiar agama Islam dari Surabaya dan perintis perkembangan pemerintahan kerajaan Islam di Palembang. Kala itu Kerajaan Palembang lebih setia kepada Mataram dan sekaligus merupakan saingan Kerajaan Banten. Itulah sebabnya, Maulana Muhammad melancarkan serangan ke Palembang. Kerajaan Palembang dapat dikepung dan hampir saja dapat ditaklukkan. Akan tetapi, Sultan Maulana Muhammad tiba-tiba terkena tembakan musuh dan meninggal. Oleh karena itu, ia dikenal dengan sebutan Prabu Seda ing Palembang. Serangan tentara Banten terpaksa dihentikan, bahkan akhirnya ditarik mundur kembali ke Banten. Gugurnya Maulana Muhammad menimbulkan berbagai perselisihan di istana. Putra Maulana Muhammad yang bernama Abumufakir Mahmud Abdul Kadir, masih kanak-kanak. Pemerintahan dipegang oleh sang Mangkubumi. Akan tetapi, Mangkubumi berhasil disingkirkan oleh Pangeran Manggala. Pangeran Manggala berhasil mengendalikan kekuasaan di Banten. Baru setelah Abumufakir dewasa dan Pangeran Manggala meninggal tahun 1624, maka Banten secara penuh diperintah oleh Sultan Abumufakir Mahmud Abdul Kadir. Pada tahun 1596 orang-orang Belanda datang di pelabuhan Banten untuk yang pertama kali. Terjadilah perkenalan dan pembicaraan dagang yang pertama antara orang-orang Belanda dengan para pedagang Banten. Tetapi dalam perkembangannya, orang-orang Belanda bersikap angkuh dan sombong, bahkan mulai menimbulkan kekacauan di Banten. Oleh karena itu, orang-orang Banten menolak dan mengusir orang-orang Belanda. Akhirnya, orang-orang Belanda kembali ke negerinya. Dua tahun kemudian, orang-orang Belanda datang lagi. Mereka menunjukkan sikap yang baik, sehingga dapat berdagang di Banten dan di Jayakarta. Menginjak abad ke-17 Banten mencapai zaman keemasan. Daerahnya cukup luas. Setelah Sultan Abumufakir meninggal, ia digantikan oleh puteranya bernama Abumaali Achmad. Setelah Abumaali Achmad, tampillah sultan yang terkenal, yakni Sultan Abdulfattah atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memerintah pada tahun 1651 - 1682. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten terus mengalami kemajuan. Letak Banten yang strategis mempercepat perkembangan dan kemajuan ekonomi Banten. Kehidupan sosial budaya juga mengalami kemajuan. Masyarakat umum hidup dengan rambu-rambu budaya Islam. Secara politik pemerintahan Banten juga semakin kuat. Perluasan wilayah kekuasaan terus dilakukan bahkan sampai ke daerah yang pernah dikuasai Kerajaan Pajajaran. Namun ada sebagian masyarakat yang menyingkir di pedalaman Banten Selatan karena tidak mau memeluk agama Islam. Mereka tetap mempertahankan agama dan adat istiadat nenek moyang. Mereka dikenal dengan masyarakat Badui. Mereka hidup mengisolir diri di tanah yang disebut tanah Kenekes. Mereka menyebut dirinya orang-orang Kejeroan. Dalam bidang kebudayaan, seni bangunan mengalami perkembangan. Beberapa jenis bangunan yang masih tersisa, antara lain, Masjid Agung Banten, bangunan keraton dan gapura-gapura. Pada masa akhir pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa timbul konflik di dalam istana. Sultan Ageng Tirtayasa yang berusaha menentang VOC, kurang disetujui oleh Sultan Haji sebagai raja muda. Keretakan di dalam istana ini dimanfaatkan VOC dengan politik devide et impera. VOC membantu Sultan Haji untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa. Berakhirnya kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa membuat semakin kuatnya kekuasaan VOC di Banten. Raja-raja yang berkuasa berikutnya, bukanlah raja-raja yang kuat. Hal ini membawa kemunduran Kerajaan Banten. 3. KERAJAAN SILAM DI KALIMANTAN(PONTIANAK) Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. Kedua kerajaan tersebut pernah diberitakan Tome Pires (1512-1551). Tanjungpura dan Lawe menurut berita musafir Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan Malaka dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah oleh Pate atau mungkin adipati kesemuanya tunduk kepada kerajaan di Jawa yang diperintah Pati Unus. Tanjungpura dan Lawe (daerah Sukadana) menghasilkan komoditi seperti emas, berlian, padi, dan banyak bahan makanan.. Demikian pula Kotawaringin yang kini sudah termasuk wilayah Kalimantan Barat pada masa Kerajaan Banjar juga sudah masuk dalam pengaruh Mataram, sekurang-kurangnya sejak abad ke-16. Meskipun kita tidak mengetahui dengan pasti kehadiran Islam di Pontianak, konon ada pemberitaan bahwa sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan pendakwah dari Tarim (Hadramaut) yang di antaranya dating ke daerah Kalimantan Barat untuk mengajarkan membaca al- Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis. Mereka di antaranya Syarif Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mampawah, tetapi kemudian menelusuri sungai ke arah laut memasuki Kapuas Kecil sampailah ke suatu tempat yang menjadi cikal bakal kota Pontianak. Syarif Idrus kemudian diangkat menjadi pimpinan utama masyarakat di tempat itu dengan gelar Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-Aydrus yang kemudian memindahkan kota dengan pembuatan benteng atau kubu dari kayu-kayuan untuk pertahanan. Sejak itu Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-Aydrus dikenal sebagai Raja Kubu. Daerah itu mengalami kemajuan di bidang perdagangan dan keagamaan, sehingga banyak para pedagang yang berdatangan dari berbagai negeri. Pemerintahan Syarif Idrus (lengkapnya: Syarif Idrus al-Aydrus ibn Abdurrahman ibn Ali ibn Hassan ibn Alwi ibn Abdullah ibn Ahmad ibn Husin ibn Abdullah al-Aydrus) memerintah pada 1199-1209 H atau 1779-1789 M. Cerita lainnya mengatakan bahwa pendakwah dari Tarim (Hadramaut) yang mengajarkan Islam dan datang ke Kalimantan bagian barat terutama ke Sukadana ialah Habib Husin al-Gadri. Ia semula singgah di Aceh dan kemudian ke Jawa sampai di Semarang dan di tempat itulah ia bertemu dengan pedagang Arab namanya Syaikh, karena itulah maka Habib al-Gadri berlayar ke Sukadana. Dengan kesaktian Habib Husin al-Gadri menyebabkan ia mendapat banyak simpati dari raja, Sultan Matan dan rakyatnya. Kemudian Habib Husin al- Gadri pindah dari Matan ke Mempawah untuk meneruskan syiar Islam. Setelah wafat ia diganti oleh salah seorang putranya yang bernama Pangeran Sayid Abdurrahman Nurul Alam. Ia pergi dengan sejumlah rakyatnya ke tempat yang kemudian dinamakan Pontianak dan di tempat inilah ia mendirikan keraton dan masjid agung. Pemerintahan Syarif Abdurrahman Nur Alam ibn Habib Husin al-Gadri pada 1773- 1808, digantikan oleh Syarif Kasim ibn Abdurrahman al-Gadri pada 1808-1828 dan selanjutnya Kesultanan Pontianak di bawah pemerintahan sultan-sultan keluarga Habib Husin Akulturasi Islam Dalam Bidang Aksara dan Seni Sastra 1. Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng. Dalam hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban, atau hal-hal yang tidak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Hikayat-hikayat yang terkenal, misalnya Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam, Hikayat Bayan Budiman, dan Hikayat Amir Hamzah. 2. Babad mirip dengan hikayat. Penulisan babad seperti tulisan sejarah, tetapi isinya tidak selalu berdasarkan fakta.Jadi, isinya carapuran antara fakta sejarah, mitos, dan kepercayaan.Di tanah Melayu terkenal dengan sebutan tambo atau salasilah. Contoh babad adalah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, dan Babad Surakarta. 3. Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contoh syair sangat tua adalah syair yang tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh. 4. Suluk merupakan karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan soal-soal tasawufnya. Contoh suluk yaitu Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang Akulturasi Islam Dalam Bidang Seni Bangunan : 1. Atap Masjid Tumpang 2. Menara Masjid 3. Batu Nisan Kuburan Akulturasi Islam Dalam Bidang Seni Ukir : Ukiran yang berupa patung mengalami penurunan karena dalam Islam dilarang, yang berkembang adalah pembuatan ukir-ukiran bermotif tumbuhan sarta seni Kaligrafi Akulturasi Islam dalam Kalender: Bukti perkembangan sistem penanggalan (kalender) yang paling nyata adalah sistem kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung. Ia melakukan sedikit perubahan, mengenai nama-nama bulan pada tahun Saka. Misalnya bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadan diganti dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Muharam tahun 1043 H. Kalender Sultan Agung dimulai tepat dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus 1633).

RESUME/ RINGKASAN GEOGRAFI KELAS X SMA SEMESTER GENAP KURTILAS REVISI 2017

RESUME GEOGRAFI KELAS X SMA SEMESTER GENAP BAB 3 LITOSFER Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar yang terdiri dari batuan Kevariasian bentuk muka bumi disebabkan oleh proses endogen yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun, serta proses eksogenik yang berasal dari luar dan memiliki sifat merombak Kandungan senyawa kimia yang paling banyak dalam litosfer yaitu oksida silikon (SiO2) Penapang bumi, lapisan-lapisannya : 1. Lapisan atmosfer (lapisan udara) : Tebalnya 1000 km 2. Lapisan litosfer (kulit bumi) : Tebalnya 60 km yang terdiri dari : § Lapisan sial (silisium-alumunium) § Lapisan sima (silikon-magnesium) § Lapisan peridotit § Lapisan ferrosporadis § lapisan litosporadis § Lapisan nife Kesimpulan : 1. Lapisan litosfer terluar terdiri dari SiO2 dan Al2O3 atau sial 2. Lapisan litosfer terdalam terdiri dari senyawa kimia SiO2 dan MgO atau sima 3. Batas antara lapisan sial dan sima di dalam permukaan bumi tidak teratur 4. Di antara inti bumi dengan kulit bumi terdapat lapisan batuan 5. Inti bumi dinamakan barisfer/nife. Terdiri dari susunan logam nikel dan logam ferum Lapisan yang menyelubungi barisfer disebut mantel (bersifat padat). Batas antara mantel dengan kerak bumi dinamakan lapisan moho Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya : 1. Batuan beku : Dari magma yang mengalami proses pendinginan, kemudian membeku. Berdasarkan tempat pembekuannya : § Batuan beku dalam : Pembekuan terjadi di dalam, jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginanya sangat lambat, mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak (struktur plutonik). Batuan beku dalam disebut juga batuan abisis. Contohnya : Granit, diorit, sienit, dan gabro § Batuan beku korok/gang/hipabisis : Sisa magma yang masih cair meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuan relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam (struktur porfiri). Contohnya : Granit, porfiri, porfiri sienit, dan porfiri diorit § Batuan beku luar/effusive : Magma yang mencapai permukaan bumi, kemudian membeku. Proses pembekuan cepat sekali. Sehingga dapat terbentuk hablur. Contohnya : Riolit, trahit, andesit. basalt 2. Batuan sedimen : § Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami penghancuran (pelapukan) oleh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan diendapkan di tempat lain § Menurut proses terjadinya : 1. Batuan klastik/mekanik : Gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai dan kemudian diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Hanya proses mekanik. Co : batu breksi, batu konglomerat, pasir, tanah liat 2. Batuan kimiawi : Terbentuk melalui proses kimiawi. Co : Batu kapur, stalaktit, dan stalakmit 3. Batuan organis : Penumpukan (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Co : Batu karang § Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya) : 1. Sedimen akuatis : Diendapkan oleh air. Co : Batu pasir, tanah liat 2. Sedimen aeolis (aeris) : Diendapkan oleh angin (udara). Co : Tanah loss, tanah pasir 3. Sedimen glasial : Diendapkan oleh gletser. Co : Batu-batu morena § Berdasarkan tempat diendapkan : 1. Sedimen teritis : Darat. Co : Batu tuf, batu pasir, tanah loss 2. Sedimen marine : Laut. Co : Batu karang, batu garam 3. Sedimen fluvial : Sungai. Co : Pasir, tanah liat 4. Sedimen limnis : Danau/rawa. Co : Tanah rawa, tanag gambut 5. Sedimen glasial : Es. Co : Batu morena 3. Batuan metamorf : Batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses metamorfosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat. Dapat diklasifikasikan sebagai berikut : § Batuan metamorf termik (kontak) : Akibat kenaikan suhu. Co : Batu pualam (marmer) § Batuan metamorf dinamik (kinetis): Akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Co : Batu tulis (sabak) § Batuan metamorf kontak pneimotolotik : Akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain). Co : Turmalin, topas Tenaga endogen bermacam-macam : 1. Tektonisme 2. Vulkanisme 3. Seisme (gempa bumi) Tektonisme : o Perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal o Menurut kecepatan geraknya : 1. Epirogenesa : Perubahan letak lapisan bumi yang gerakannya lambat pada wilayah yang luas § Positif : Gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik § Negatif : Gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun 2. Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan lipatan o Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan tertahan oleh lapisan lain akan membentuk lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan lembah dari lipatan disebut sinklinal o Gerak vertikal : Menghasilkan bentuk muka bumi yang berupa patahan Vulkanisme : A. Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi & pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan B. Terdiri dari 2 macam : § Intrusi magma : Aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi. Akibatnya : 1. Batolit, dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km2 2. Lakolit, magma yang menyusup diantara 2 lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkay sehingga cembung, sedangkan alasnya rata 3. Sill, lapisan magma tipis yang menyusup di antara batuan lapisan, bentuknya pipih 4. Intrusi korok (gang), magma yang menyusup menerobos lapisan batuan 5. Apofisis, semacam intrusi korok, namun lebih kecil, merupakan cabang dari gang 6. Diatrema, magma (batuan) yang mengisi pipa letusan (pipa kawah) § Ekstrusi magma : 1. Aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi, menghasilkan gunung api. Hasilnya yaitu erupsi 2. Dilihat dari bentuknya : § Erupsi sentral : Gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Menghasilkan bermacam-macam bentuk gunung api yaitu : 1. Gunung api perisai : Erupsi bersifat efusif, bahan yang dikeluarkan hanya berwujud cair. Hanya cembung sedikit halnya perisai. Co : G. Kilauea, G. Maunaloa 2. Gunung api maar : Erupsinya bersifat eksplosif, bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magma dangkal & sempit. Berbentuk seperti cekungan dengan tanggul di sekitarnya. Co : Danau kelakah di lereng gunung lamongan 3. Gunung api strato : Akibat erupsi yang bersifat campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus-menerus § Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk celah memanjang. Co : Erupsi gunung api laki di pulau Eslandia § Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma letaknya dekat sekali ke permukaan bumi. 3. Berdasarkan kekuatannya : 1. Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api yang berupa ledakan lemah 2. Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat C. Faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api : § Derajat kekentalan magma § Tekanan gas magnetik § Kedalaman dapur magma D. Jenis tipe letusan gunung api : - Tipe hawaii : Lavanya cairan encer, tekanan gas dan dapur magmanya sangat dangkal. Berbentuk perisai - Tipe stromboli : Lavanya cairan encer, tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi berupa semburan gas yang membawa magma dengan disertai bom dan lapili. Co : G. Stromboli - Tipe merapi : Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanannya gasnya rendah E. Penyebab gunung api meletus : Tekanan di bawah tanah bertambah hingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama batu, debu, dan gas disebut lava F. Tanda gunung api akan meletus : § Suhu sekitar kawah naik § Sumber air banyak yang mengering § Sering terjadi gempa vulkanik § Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung G. Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api : § Padat (eflata) : a. Bom : Eflata yang berukuran besar b. Lapili : Eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil c. Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan pasir d. Abu vulkanik : Eflata halus berupa debu yang dapat terbang sampai ratusan km e. Batu apung : Batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar keluar dan cepat membeku § Cair : a. Lava : Aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi b. Lahar : Lumpur panas yang merupakan campuran lava dnegan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi § Gas : a. Gas nitrogen b. Gas karbondioksida c. Gas karbonmonoksida H. Pengaruh menguntungkan dari erupsi gunung api : § Menyuburkan tanah § Daerah penangkapan hujan § Objek wisata § Bahan galian I. Pengaruh merugikan dari erupsi gunung api : § Berbagai material, berbahaya dapat mengancam jiwa dan harta § Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak bangunan rumah, jembatan, ladang § Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, pemandangan menjadi gelap § Aliran lava dan lahar, merusak apa saja § Awan panas, membunuh penduduk, hewan, dan tumbuhan J. Daerah gunung api : § Sirkum pasifik : Kep. Aleut - semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang - Taiwan - Filipina - Sangir Talaud - Sulawesi Utara - Halmahera - Papua - Selandia baru - Peg. Andes § Sirkum mediterania : Laut mediterania - Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya - Arakan Yoma - Busur dalam dan busur luar di Indonesia Gempa bumi : 1. Gerakan/getaran di permukaan bumi yang berasal dari lapisan-lapisan bumi 2. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan : § Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan gerakan tektonik berupa retakan/patahan. Terkuat, areal luas § Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Kurang kuat, hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut § Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap gua yang terdapat dalam litosfer seperti gua kapur, dan terowongan tambang 3. Berdasarkan bentuk episentrumnya : § Gempa linier : Berbentuk garis (linier), gempa tektonik umumnya gempa linier. Sebab "patahan" sudah tentu merupakan suatu garis § Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan 4. Berdasarkan letak/kedalaman hiposentrumnya : § Gempa dalam : 300-700 km § Gempa menengah : 100-300 km § Gempa dangkal : Kurang dari 100 km 5. Berdasarkan jarak episentrumnya : § Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000 km § Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km 6. Istilah yang berkaitan dengan gempa : § Seismologi : Ilmu tentang gempa § Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi § Episentrum : Tempat di permukaan bumi/permukaan laut tepat di atas hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan bumi" § Gelombang gempa : 1. Gelombang longitudinal/gelombang primer : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lipatan litosfer secara menyebar dengan kecepatan antara 7-14 km per detik. Gelombang yang pertama kali tercatat pada seismograf 2. Gelombang transversal/gelombang sekunder : Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dengan kecepatan 4-7 km per detik 3. Gelombang panjang : Gelombang gempa yang dirambatkan dengan kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan merupakan gelombang perusak § Seismograf : Alat pencatat gempa § Seismogram : Hasil pencatatan gempa oleh seismograf § Pleistoseista : Garis pada peta yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum § Isoseista : garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan bumi dimana intensitas gempanya sama § Homoseista : Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami/mencatat gelombang primer pada waktu yang sama § Makroseista : daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terberat akibat gempa, dibatasi oleh pleistoseista 7. Alat pencatat gempa (seismograf) : § Seismograf horizontal § Seismograf vertikal 8. Menentukan skala gempa : § Skala Omori : Dengan 7 tingkatan kekuatan § Skala Richter : Charles Francis Richter 9. Pengaruh positif gempa bagi kehidupan : § Mengetahui jenis mineral yang ada di dalam bumi § Mengetahui struktur lapisan kulit bumi § Menentukan jenis konstruksi bangunan 10. Pengaruh negatif gempa bagi kehidupan : § Bangunan roboh/ambruk § Terjadinya kebakaran, karena terjadi sambungan pendek aliran listrik § Terjadi banjir, karena bendungan/tanggul yang bobol § Saluran pipa air dan gas putus § Terjadinya tsunami (gempa di dasar laut) § Sarana & prasarana transportasi rusak § Distribusi barang & jasa terhambat Tenaga eksogen bermacam-macam : 1. Erosi 2. Sedimentasi Erosi : 1. Proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan bumi 2. Menurut kecepatannya : § Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana proses pengahancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Tidak menimbulkan kerusakan alam § Erosi yang dipercepat : Erosi dimana proses penghancuran tanah lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya. Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, sehingga lahan kritis makin meluas 3. Menurut zat pelarutnya : § Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di dalam tanah, permukaan maupun sungai. Dibedakan menjadi : 1. Erosi percikan : Disebabkan percikan air hujan 2. Erosi lembar : Terjadi pada lapisan tanah bagian atas, menyebabkan tanah menjadi tidak subur 3. Erosi alur : Terjadi pada saat air mengalir 4. Erosi parit : Lereng yang terkena erosi membentuk parit yang cukup dalam § Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga angin, biasa terjadi di gurun § Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa es yang bergerak § Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh gelombang laut (erosi morena) 4. Bentuk tanah sebagai akibat erosi : § Cliff : Pantai terjal & berdinding curam sebagai akibat abrasi § Relung : Cekung yang memiliki dinding cliff § Dataran abrasi : Hamparan wilayah daratan akibat abrasi § Ngarai : Lembah yang dalam § Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi angin Sedimentasi : 1. Proses pengendapan batuan/tanah yang dilakukan oleh air, angin, dan es 2. Digolongkan menjadi 3 jenis : § Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Bentuk lahan hasil sedimentasi fluvial : 1. Delta : Endapan pasir, lumpur, & kerikil yang terdapat di muara sungai 2. Bantaran sungai : Daratan yang terdapat di tengah-tengah badan sungai/pada kelokan dalam sungai sebagai hasil endapan § Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah gurun/pantai § Sedimen marin : Proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan alam dari sedimen marin : 1. Beach/bisik : Bentukan deposisional umumnya pada pantai yang landai, terjadi jika swash membawa muatan sedimen 2. Bar : Gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang sebagai hasil pengerjaan arus laut 3. Tombolo : Gosong pasor yang menghubungkan suatu pulau karang dengan pulau utama BAB 4 PEDOSFER Pengertian tanah : Bagian dari lahan yang tersusun dari bahan-bahan anorganik dan organik. Pengertian lahan : Permukaan daratan dengan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas. Komponen tanah : 1. Udara 2. Mineral 3. Bahan organik 4. Air Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah : 1. Waktu 2. Topografi 3. Bahan induk 4. Organisme 5. Iklim Profil tanah : 1. Horizon O: lapisan bahan organik. 2. Horizon A: tanah mengalami pencucian. 3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan. 4. Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah. 5. Horizon R: lapisan batuan induk. Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. pH tanah 2. Kandungan mineral 3. Bahan organik 4. Keremahan tanah Manfaat tanah : 1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran 2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara) 3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara) 4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman. Jenis tanah : o Tanah aluvial = tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat di 1. pantai Timur Sumatra 2. pantai Utara Jawa 3. sepanjang Sungai Barito 4. sepanjang Sungai Mahakam 5. sepanjang Sungai Musi 6. sepanjang Bengawan Solo. o Tanah andosol = tanah yang berasal dari abu gunung api. Persebarannya terdapat di: Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan Minahasa. o Tanah regosol = tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Terdapat di Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali dan NTB. o Tanah kapur = tanah yang terjadi karena hasil pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan Sulawesi Selatan. o Tanah litosol = tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. o Tanah argosol (tanah gambut) = tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam sampai coklat. Terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Papua. o Tanah grumusol = tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara. o Tanah latosol = tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Jens tanah ini sering disebut tanah merah yang banyak dijumpai di daerah pegunungan. Tanahnya berwarna merah sampai kuning. Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat. Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri-ciri lahan kritis: 1. Penutup vegetasinya kurang dari 25%. 2. Tingkat kemiringan lebih dari 15%. 3. Terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion). 4. Terjadi gejala erosi parit (gully erosion). Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan : 1. Akibat proses erosi yang merupakan penyebab lahan tanah menjadi tidak subur, karena lapisan top soil hilang. 2. Produktivitas pertanian menurun sehingga pendapatan petani berkurang. 3. Terjadi banjir. 4. Menurunnya kemampuan lahan untuk menyerap air tanah. 5. Terganggunya ekosistem makhluk hidup. Lahan Potensial dan Lahan Kritis o Lahan potensial adalah lahan yang secara fisis kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. o Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur pertanian yang baik. Faktor Penyebab Terjadinya Lahan Kritis : Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam dan perilaku manusia dalam memanfaatkan lingkungan. o Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat proses alam yaitu: 1. erosi, 2. tanah longsor, 3. pencucian tanah. o Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat perilaku manusia misalnya: 1. perusakan hutan, 2. pertanian sistem ladang berpindah, 3. kegiatan pertambangan terbuka, 4. sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terassering (sengkedan). Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan karitis : 1. Reboisasi atau penghijauan adalah penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang gundul dengan ditanami tanaman keras. Tujuan reboisasi yaitu memulihkan kembali daya serap tanah terhadap air, sehingga proses aerosi dapat diperlambat. 2. Penghijauan adalah penanaman kembali tanah yang gundul. Jenis tanaman yang digunakan dalam progam penghijauan misalnya: turi, cengkeh, jambu monyet, petai, kayu manis, nangka , kluwih, karet dan durian. 3. Sistem penanaman searah garis kontur (countur ploughing) adalah penanaman tanaman yang searah atau sejajar dengan garis kontur. Menurut R.L. Cook (1962) menyatakan bahwa penanaman secara kontur sangat sesuai bagi tanah-tanah yang memiliki kemiringan 3–8% akan tetapi kurang efektif pada tanah yang memiliki kemiringan kurang dari 3% atau lebih dari 8% sampai 25%. 4. Sistem terassering atau sengkedan. Cara ini digunakan untuk mengurangi laju air yang mengalir di permukaan bumi. 5. Lahan yang kemiringannya lebih dari 45o harus dijadikan areal hutan lindung. 6. Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang pada akhir guludan tanah agar air mengalir tertampung pada lubang itu dan meresap ke dalam tanah, sehingga proses erosi dapat dihindari 7. Pergiliran tanaman (croprotation) adalah suatu sistem bercocok tanam pada sebidang tanah yang terdiri dari beberapa macam tanaman yang ditanam secara berturut-turut pada waktu tertentu. 8. Pemulsaan (mulching) adalah menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman. Sisa-sisa tanaman yang biasa digunakan untuk pemulsaan yaitu jerami. Menurut Dj. Greenland dan R. Lal dalam Soil Conservation and Managment in the Humid Tropic, New York 1977. dengan dilakukan pemulsaan konservasi air dalam tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang dapat menginfiltrasi air meningkat dan evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi. Klasifikasi Kemampuan Lahan : o Kelas I 1. topografi hampir datar, 2. tingkat erosi kecil, 3. mempunyai kedalaman efektif (solum) yang dalam, 4. drainase baik, 5. mudah diolah, 6. kapasitas menahan air baik, 7. tidak terancam banjir. o Kelas II 1. lereng landai, 2. struktur tanah kurang baik, 3. ancaman erosi lebih besar, 4. terancam banjir. o Kelas III 1. lereng miring dan bergelombang, 2. drainase kurang baik, 3. peka terhadap erosi, 4. kapasitas menahan air rendah. o Kelas IV 1. lereng miring/berbukit, 2. kapasitas menahan air rendah, 3. peka terhadap erosi, 4. sering banjir. 5. solum dangkal, o Kelas V 1. topografi relatif datar, 2. tergenang air, 3. biasanya tanah berbatu, 4. tidak sesuai untuk lahan pertanian. o Kelas VI 1. lereng agak curam, 2. ancaman erosi berat, 3. tanah berbatu-batu. o Kelas VII 1. terletak pada lereng curam, 2. erosi sangat kuat, 3. solum dangkal, 4. untuk padang rumput/hutan produksi terbatas. o Kelas VIII 1. lereng sangat curam, 2. kepasitas menahan air rendah, 3. berbatu-batu, 4. harus dihutankan. BAB 5 ATMOSFER o Pengertian atmosfer : Berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi). Jadi, atmosfer mempunyai pengertian selubung berwujud gas yang mengelilingi bumi o Komposisi atmosfer : Atmosfer terdiri dari berbagai macam gas. Ketebalan atmosfer mencapai 10.000 km dari permukaan laut. Makin tinggi, lapisan udara makin tipis. Dalam keadaan kering susunan udara adalah sebagai berikut : 1. Nitrogen = 78,08% 2. Oksigen = 21% 3. Karbondioksida = 0,03% o Manfaat Atmosfer Bagi Kehidupan : 1. Untuk melindungi bumi dari jatuhnya batuan meteor 2. Memantulkan gelombang radio/TV 3. Filter sinar ultrviolet matahari 4. Tempat terjadinya gejala cuaca seperti hujan, angin, awan o Cuaca dan Iklim : § Cuaca adalah rata-rata keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat. Ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan meteorologi. § Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang luas dan dalam waktu yang lama (10–30 tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim : o Suhu o Kelembapan o Curah hujan o Angin o Tekanan udara o Penyinaran matahari • Suhu § panas dinginnya udara. § Alat pengukur suhu disebut termometer. § Pada umumnya suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya panas matahari. § Faktor yang mempengaruhi banyak-sedikitnya panas yang diterima bumi antara lain: 1. Sudut datang matahari 2. Lamanya penyinaran 3. Awan 4. Keadaan tanah 5. Angin dan arus laut 6. Relief bumi. § Pemanasan udara dibedakan atas: 1. Langsung § Absorbsi: penyerapan radiasi matahari. § Refleksi: pemantulan sinar matahari. § Difusi: penghamburan sinar matahari. 2. Tidak langsung § Konduksi: penerusan energi. § Konveksi: pemanasan udara secara vertikal. § Adveksi: pemanasan udara secara horizontal. § Turbulensi: pemanasan udara yang tidak teratur. • Kelembapan § Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Alat pengukur kelembapan disebut higrometer. § Jenis kelembapan : § Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jumlah uap air yang dikandung dengan jumlah maksimal uap air yang dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. § Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air setiap 1 m3udara (gram/m3). • Curah hujan § Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh. § Faktor yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia a. Terletak di daerah tropis. b. Banyak terdapat pegunungan tinggi. c. Terletak di antara dua samudera. d. Dihembus angin muson barat. § Jenis-jenis Hujan : a. Hujan Zenithal (Hujan Konveksi). Hujan yang disebabkan karena uap air naik secara vertikal. Hal ini disebabkan karena adanya pemanasan matahari dalam jumlah besar sehingga udara renggang kemudian uap air naik biasanya terjadinya di daerah tropis (equator). b. Hujan Orografis (Hujan Gunung). Hujan yang terjadi di lereng gunung. c. Hujan Frontal (Hujan Depresi). Hujan yang terjadi pada bidang front, yang mana masa udaranya panas naik ke atas massa udara dingin. Hujan frontal sering terjadi di daerah lintang sedang. d. Hujan Sinklonal. Hujan yang terjadi karena udara panas naik dan disertai angin siklon. Hujan siklonal terjadi di daerah sedang. e. Hujan Musim. Hujan yang terjadi karena angin muson yang lembab naik ke darat atau pegunungan. • Angin § Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi → rendah. Alat pengukur kecepatan angin: anemometer. § Hukum Buys Ballot: Angin bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke daerah bertekanan udara minimum. di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan dan di belahan bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri. Penyimpangan ini disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) yang disebut gaya coriolis. § Gerakan udara, ada 3 (tiga), yaitu (1) konveksi adalah perpidahan udara secara vertikal, (2) adveksi, adalah gerakan udara secara horizontal dan (3) turbulensi, adalah gerakan udara yang tidak teratur. § Jenis-jenis angin : a. Angin Pasat : Angin yang berhembus terus-menerus dari maksimum subtropik utara dan selatan menuju khatulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot. b. Angin Muson : Angin yang berganti arah setiap enam bulan sekali. c. Angin darat, laut, gunung, lembah : § Angin darat, bertiup malam hari. § Angin laut, bertiup siang hari. § Angin gunung, bertiup malam hari. § Angin lembah bertiup siang hari. d. Angin fohn : angin yang tidak menganduang uap air, sehingga panas dan kering, contoh: Angin gending di Probolinggo dan Pasuruan, Angin bohorok di Deli Serdang, Angin brubu di Sulawesi Selatan, Angin kumbang di Cirebon, dan Angin Wambrau di Pulau Biak dan Papua. • Tekanan udara § Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara (karena beratnya) kepada setiap luas 1 cm2 bidang datar di permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat pengukur tekanan udara disebut barometer. Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan udaranya. • Penyinaran matahari § Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari yang jatuh ke bumi. Alat pengukur besarnya penyinaran matahari disebut solarimeter. • Awan § Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, dan bila sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang terbentuk. § Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya dapat dilihat pada gambar berikut. • Penggolongan Iklim § Iklim Menurut Garis Lintang ü Iklim tropis = 0o–23½o LU/LS ü Iklim subtropis = 23½o LU/LS – 35o LU/LS ü Iklim sedang = 35o LU/LS – 66½o LU/LS ü Iklim dingin (kutub) = 66½o LU/LS – 90o LU/LS § Iklim Koppen § Iklim A = iklim hujan tropis: Suhu rata-rata bulan di atas 18oC dan Hujan tahunan tinggi. Terbagi atas: a. Iklim Af = iklim hujan hutan tropis. b. Iklim Am = iklim muson. c. Iklim Aw = iklim sabana. § Iklim B = iklim kering: tidak ada surplus air dan tidak dijumpai sungai permanen. Terbagi atas: a. Iklim Bs = iklim stepa b. Iklim Bw= iklim gurun § Iklim C = iklim hujan sedang: Bulan terdingin suhu rata-rata di bawah 10oC, tetapi di atas (–3oC) dan Sekurang-kurangnya satu bulan suhu rata-rata di atas 10oC. Terbagi atas: a. Iklim Cw = iklim hujan sedang (musim dingin yang kering). b. Iklim Cf = iklim hujan sedang, basah sepanjang tahun. c. Iklim Cs = iklim hujan sedang, panas yang kering. § Iklim D = iklim hujan bersalju dingin: Suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah –3oC dan Suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10oC. Terbagi atas: a. Iklim Df = iklim hujan bersalju, basah sepanjang tahun. b. Iklim Dw= iklim hujan bersalju, musim kering dingin. § Iklim E = iklim kutub (es): Suhu rata-rata pada bulan terpanas di atas 10oC. Terbagi atas: a. Iklim ET = iklim tundra (lumut). b. Iklim EF = iklim es abadi. c. Iklim EH = iklim daerah tinggi (lebih dari 300 m). § Penyebaran tipe iklim Koppen a. Iklim Af =Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Irian Jaya. b. imageIklim Am = Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Arum, Kepulauan Kai dan Irian Jaya bagian selatan. c. Iklim Aw = sebagian Jawa Tengah bagian timur Jawa Timur dan Nusa Tenggara. d. Iklim Cf = Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. e. Iklim Cw = di pegunungan-pegunungan Jawa Timur dan Irian Jaya. f. Iklim D = di pegunungan salju Iran Jaya. g. Iklim E = di Irian Jaya dan puncak-puncak gunung tinggi. § Iklim Menurut Junghuhn Junghuhn membagi daerah pegunungan di Jawa menjadi 4 daerah: a. Zona panas = 0–650 m. Jenis vegetasi : jagung, padi, kelapa dan tebu. b. Zona sedang = 650–1500 m. Jenis vegetasi: sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh tembakau, coklat. c. Zona sejuk = 1500–2500 m. Jenis vegetasi : pinus dan cemara. d. Zona dingin = lebih dari 2500. Jenis vegetasi : lumut. Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat dan vegetasi. § Klasifikasi Menurut Schmidt-Ferguson Pada tahun 1951 Schmidt-Ferguson mengadakan pembagian iklim di Indonesia berdasarkan sifat basah dan keringnya bulan (curah hujan). Dalam pembagian iklim digunakan simbol huruf A-H. Untuk menentukan perbandingan bulan kering dan bulan basah digunakan rumus: image Keterangan: a. Bulan kering = bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm. b. Bulan lembab= bulan yang rata-rata curah hujannya antara 60–100 mm. c. Bulan basah = bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm. image § Iklim Fisis Iklim fisis ialah iklim suatu daerah yang dipengaruhi oleh: a. Permukaan bumi. b. Angin panas dan dingin. c. Arus panas dan dingin. d. Relief bumi. • Perubahan Iklim Global dan Dampaknya Terhadap Kehidupan § Adanya perubahan kondisi iklim dunia terutama meningkatnya temperatur di bumi salah satunya disebabkan oleh aktivitas manusia yang berupa meningkatnya kadar CO2 karbondioksida sebagai hasil pembakaran fosil (sisa-sisa tumbuh-tumbuhan, di samping CO2, unsur kimia yang dapat menyebabkan terjadinya green house effect (efek rumah kaca) yaitu: chloroflorocarbons (CFC), methane (CH4), nitrous oksida (N2O), ledakan nuklir dan ledakan gunung api. § Dampak perubahan iklim global: a. Menaikkan suhu permukaan bumi. b. Permukaan air laut naik. c. Kutub utara dan kutub selatan mencair. d. Banjir di daerah pantai. e. Adanya penyusupan air asin ke dalam air tanah dan sungai.