Minggu, 11 Juni 2017
Tenses Bahasa Inggris
16 Pola Tenses dan Contoh Kalimatnya
1. SIMPLE PRESENT TENSE
Sesuatu yang terjadi terus menerus, selalu atau biasa terjadi
1. Pola Kalimat
Kalimat Berkata Kerja
(+) Subject+Verb 1 (s/es)+Object
(-) Subject+do/does not+V1
(?) Do/does+Subject+V1
Kalimat Tidak Berkata Kerja
(+) Subject+to be+noun, adjective, adverb
(-) Subject+to be+not+noun, adjective, adverb
(?) To be+Subject+noun, adjective, adverb
Contoh Kalimat : I work in the office, He catches a bird, We are happy everytime
Kegunaan, Simple present tense melukiskan:
Kejadian, kegiatan, atau peristiwa yang berulang atau kebiasaan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang. Penggunaan tenses ini biasanya dilengkapi dengan adverb of frequency : always, often, usually, never, seldom, sometime, generally, normally, occasionally, hardly, rarely. Tense ini biasa dilengkapi dengan adverb of time: every day, every week, every morning, once a week, twice a day, three times a year, weekly, monthly.
Menyatakan kebenaran umum, Menyatakan agenda harian, mingguan, tahunan, Kenyataan sekarang, Perintah atau suruhan.
2. PRESENT CONTINUOUS TENSE
Sesuatu yang terjadi atau berlangsung pada saat dibicarakan
1. Pola Kalimat
(+) Subject+to be (is/am/are)+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+to be+not+V-ing+object, adjective, adverb
(?) To be+subject+V-ing+object, adjective, adverb
Contoh Kalimat
a, She is singing at the zoo
b. I am studying English
Kegunaan
a. Menunjukkan suatu kejadian, kegiatan, atau peristiwa yang sedang berlangsung ketika si penutur sedang berbicara. Tense ini biasanya diiringi adverb of time: now, at present, at this moment, right now.
b. Pengulangan suatu tindakan yang sama.
c. Tindakan yang akan segera dilakukan terutama menyangkut kata kerja gerak: go, come, do, walk, swim, run
3. PRESENT PERFECT TENSE
Sesuatu yang terjadi pada waktu lampau dan masih ada hubungannya dengan sekarang. Akibat-akibat kejadian itu masih terasa atau masih ada sisa-sisa bekas kejadian yang belum lama terjadi
1. Pola Kalimat
(+) Subject+have/has+been/Verb-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+have/has+not+been/V-3+object, adjective, adverb
(?) Have/has+Subject+V-3+object, adjective, adverb
2. Contoh Kalimat
a. I have painted this house
b. She has eaten some food in dining room
Kegunaan
a. Sesuatu yang telah sempurna dilakukan pada saat diucapkan atau kejadian yang baru saja terjadi dan akibatnya masih dapat dirasakan sampai sekarang. Kata keterangan yang sering disisipkan di antaranya: just, already, once, yet, not yet, since
b. Menyatakan sesuatu pengalaman
c. Menyatakan sesuatu yang telah dimulai dari titik waktu atau selama waktu tertentu dan masih berlanjut hingga sekarang. Biasanya ada keterangan since dan for
4. PRESENT PERFECT CONTINUOUS TENSE
Sesuatu kejadian yang telah terjadi dan mulai dari masa lampau dan masih berlangsung sampai saat ini
1. Pola Kalimat
(+) Subject+have/has+been+Verb-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+have/has+not+been+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Have/has+been+Subject+V-ing+object, adjective, adverb
2. Contoh Kalimat
a. They have been sleeping since ten until now.
b. She has been working in the workshop
Kegunaan
a. Untuk menyatakan suatu kejadian yang masih berlangsung sampai saat ini (berawal dari satu titik waktu di masa lampau dan berlanjut terus hingga sekarang). Biasanya disisipi keterangan since, for, since…until.
b. Untuk menyatakan suatu peristiwa yang belum lama terjadi
5. SIMPLE PAST TENSE
Situasi atau satu kejadian yang terjadi pada titik waktu di masa lampau
1. Pola Kalimat
(+) Subject+Verb-2+ object, adjective, adverb
(-) Subject+did not+V-1+object, adjective, adverb
(?) Did+Subject+Verb-1+object, adjective, adverb
2. Contoh Kalimat
1. We stopped the bus at the bus stop yesterday
2. She wrote letter all day yesterday
Kegunaan
Menunjukan suatu kegiatan yang dilakukan pada waktu tertetu di masa lampau. Tense ini biasanya diiringi kata keterangan waktu: yesterday, last week, last month, a week ago.
Untuk menyatakan peristiwa yang hanya terjadi satu kali di masa lampau
Menyatakan suatu kejadian yang dilakukan berulang-ulang di masa lampau
6. PAST CONTINUOUS TENSE
Situasi yang sedang terjadi pada waktu lampau
1. Pola Kalimat
(+) Subject+be (was/were)+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+was/were+not+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Was/were+Subject+V-ing+object, adjective, adverb
Kegunaan
a. Menunjukkan kegiatan, kejadian yang sedang berlangsung di masa lampau ketika suatu kejadian, kegiatan, atau peristiwa lain terjadi
b. Untuk menunjukkan kejadian yang sedang terjadi di masa lampau
7. PAST PERFECT TENSE
Sesuatu yang sudah terjadi, sebelum kejadian lain terjadi pada waktu lampau
1. Pola Kalimat
(+) Subject+had+been/V-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+had+not+been/V-3+object, adjective, adverb
(?) Had+subject+V-3+object, adjective, adverb
Kegunaan
a. Menunjukkan suatu kegiatan yang sudah dituntaskan di masa lampau sebelum suatu kegiatan lain terjadi
b. Menunjukkan suatu kegiatan yang telah selesai dalam waktu tertentu di masa yang telah lalu
8. PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE
Suatu kejadian yang sangat lama, dan masih ada hubungannya dengan saat tertentu pada waktu lampau
1. Pola Kalimat
(+) Subject+had+been+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+had+not+been+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Had+subject+V-ing+object, adjective, adverb
Kegunaan
a. Menunjukkan suatu peristiwa yang masih berlangsung atau terjadi dalam satu jangka waktu tertentu di masa lampau
b. Membicarakan sesuatu yang kejadiannya berlangsung sangat lama, dan masih ada hubungannya dengan satu tertentu di masa lampau
c. Membicarakan lama berlangsungnya dari suatu kejadian sebelum suatu kejadian yang lain terjadi di masa lampau
9. SIMPLE FUTURE TENSE
Suatu kegiatan yang akan dilakukan atau peristiwa yang mungkin atau akan terjadi
Pola Kalimat
(+) Subject+will/shall+be/Verb-1+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+be/Verb-1+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+be/V-1+object, adjective, adverb
2. Kegunaan
a. Menunjukkan suatu kegiatan yang akan terjadi atau mungkin akan dilakukan di masa yang akan datang
b. Membicarakan sesuatu yang akan dilakukan pada saat berbicara
c. Menawarkan sesuatu
d. Menjanjikan sesuatu
e. Menyetujui atau menolak sesuatu
f. Meminta seseorang untuk melakukan sesuatu
10. FUTURE CONTINUOUS TENSE
Suatu kejadian yang sedang berlangsung pada titik waktu tertentu di masa yang akan datang
Pola Kalimat
(+) Subject+will/shall+be+Verb-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+be+Verb-1+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+be+V-1+object, adjective, adverb
Kegunaan
Digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang sedang berlangsug atau terjadi pada titik waktu tertentu di masa depan.
This time next week I will be shopping in Malaysia
By two o’clock next Sunday I will be playing golf
11. FUTURE PERFECT TENSE
Suatu kejadian yang diperkirakan tuntas di masa yang akan dating
Pola Kalimat
(+) Subject+will/shall+have+V-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+have+Verb-3+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+have+V-3+object, adjective, adverb
Kegunaan
Untuk menyatakan suatu peristiwa yang direncanakan telah tuntas atau dituntaskan di masa yang akan datang. Kata keterangan yang digunakan misalnya: by then, by that time, in five hours, in six years
The Congress will have been over by two o’clock tomorrow
By the end of this month we shall have arrived I London
12. FUTURE PERFECT CONTINUOUS TENSE
Suatu kejadian yang diperkirakan masih berlangsung di masa yang akan datang
Pola Kalimat
(+) Subject+will/shall+have+been+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+have+been+Verb-ing+object, adj, adverb
(?) Will/shall+Subject+have+been+V-ing+object, adjective, adverb
Kegunaan
Digunakan untuk menyatakan suatu kajadian atau peristiwa yang masih berlangsung dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang
13. PAST FUTURE TENSE
Pola Kalimat
(+) Subject+should/would+Verb-1
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1
Contoh Kalimat
I would buy a new house
You would get wet
If I were you, I wouldn’t do that
14. PAST FUTURE CONTINUOUS TENSE
Pola Kalimat
(+) Subject+should/would+be+Verb-ing
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1
Contoh Kalimat
I would be playing football
15. PAST FUTURE PERFECT TENSE
Pola Kalimat
(+) Subject+should/would+have+Verb-3
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1
Contoh Kalimat
If I had worked harder I would have passed the exam
If I hadn’t helped you, you would have failed
16. PAST FUTURE CONTINUOUS TENSE
Pola Kalimat
(+) Subject+should/would+have+been+Verb-ing
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1
Contoh Kalimat
I would have been learning English
Sabtu, 10 Juni 2017
5 (LIMA) HARI KERJA/ 5 HK
SEKOLAH 5 HARI/ 5 HARI KERJA
Tahun Ajaran Baru 2017/ 2018 diwacanakan untuk sekolah akan diberlakukan 5 hari kerja secara nasional. Setujukah Anda??
Berdasarkan kronologi penetapan aturan tersebut, sepanjang SEPENGATUAN SAYA, hal itu berawal dari kehidupan masyarakat di Jakarta dimana dalam keluarga banyak orang tua yang pulang ke rumah kebanyakan sore hari akibat rutinitas kerja, sehingga agar anak tidak sendirian di rumah karena orang tua masih belum pulang kerja dan anak jadi kurang pengawasan serta perhatiannya maka dibuatlah wacana/ aturan sekolah sebaiknya pulang sore saja agar bisa sama-sama sampai rumah berbarengan dengan orang tuanya dan selama di sekolah tersebut anak masih bisa belajar/ dipantau.
Okelah hal itu bisa dimaklumi untuk masyarakat Jakarta ataupun kota-kota besar lainnya di Indonesia. Tapi Indonesia adalah negara berkembang, bukan negara kota. Indonesia adalah negara Agraris bukan negara Industri. Artinya, mayoritas penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan mata pencahariannya adalah petani dan sejenisnya dengan pendapatan per-kapita boleh dikatakan pas-pasan untuk menopang hidup dan membiayai beberapa kebutuhan primer lainnya dan sedikit kebutuhan sekunder. Indonesia juga negara Mayoritas penduduknya beragama Islam yang menginginkan anak-anak dalam sebuah keluarga Islam juga bisa menjadi Islami, diantaranya anak-anak bisa membaca dan menulis Al Qur'an serta tertib dalam menjalankan ibadah.
Kembali lagi pada tema. Lalu bagaimana implikasi jika aturan tersebut benar-benar diterapkan di Indonesia TERUTAMA bagi SELAIN KOTA_KOTA BESAR??
1. Pelajaran di sekolah yang dimulai jam 07.00 WIB dan berakhir jam 16.00 WIB tentunya akan membuat fisik siswa kelelahan walaupun dalam wacana tersebut, kegiatan belajar mengajar tetap sampai jam 14.00 dan setelah itu untuk kegiatan ekstra kurikuler. Hal ini mengingat beberapa hal diantaranya : Iklim di Indonesia adalah Tropis(panas), sehingga otomatis sangat berpengaruh terhadap fisik anak. Anak akan bisa konsentrasi menerima pelajaran paling hanya sampai jam 10 atau 11 (berdasar pengakuan siswa), setelah itu mereka pasti posisi duduknya bagaikan "kemasukan semut", kipas-kipas, dan bau ruangan kelas menjadi bau aroma parfum merk "ketiak". Kenapa semua ini bisa terjadi? karena sekolah di desa dan kota-kota kecil mayoritas tidak ada kipas angin atau AC tapi adanya adalah AB alias "Angin Brobos" melalui lubang ventilasi udara, hal disebabkan oleh kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikulernya, siswa akan tetap mengikutinya tapi dengan "rasa terpaksa" karena sudah lelah dalam KBM. Solusinya bagaimana? Tentu saja semua sarana prasarana harus dilengkapi baik itu sekolah negeri dan swasta. Tapi tidak bisa dipungkiri kenyataan bahwa yang memiliki fasilitas lengkap hanya CUMA BEBERAPA sekolah saja.
2. Ekonomi orang tua di wilayah Indonesia terutama di pelosok pedesaan yang relatif dari golongan menengah ke bawah. Mereka kadang menyekolahkan anaknya dengan usaha yang maksimal, yang penting anaknya mau dan bisa sekolah sehingga kadang anak mereka saat berangkat sekolah tidak diberikan uang saku, dan berangkat sekolahnyapun bahkan dengan jalan kaki maupun naik sepeda. Bisa Anda bayangkan apa yang harus dilakukan oleh orang tua jika anaknya pulang sekolah sore? Menambah/ memberi uang saku tambahan, yang berarti pula mereka harus mencari uang lebih banyak lagi. Lalu bagaimana jadinya jika anak mereka pulang sekolah sore sementara banyak orang tua di desa membutuhkan bantuan anaknya(walau tidak total) untuk membantu pekerjaan mereka misalnya : bantu pekerjaan di sawah, menggembala hewan ternak, mencari rumput, menunggui warung, dan sebagainya. Anak dalam hal ini juga sangat berarti dalam meringankan beban kerja orang tua.
3. Kondisi Geografis/ Relief Indonesia. Banyaknya anak-anak desa yang bersekolah di desa yang jaraknya bisa saja jauh dari rumah membuat mereka harus naik sarana transportasi. Padahal di kota-kota kecil, sarana transportasi paling hanya sampai jam 4 terkecuali bis. Jika mereka pulang sore, mereka pasti akan kesulitan untuk mendapat angkot belum lagi rumahnya yang masih masuk ke pelosok daerah, bisa-bisa mereka akan sampai rumah jam 17.00 atau 18.00
4. Anak adalah tumpuan orang tua untuk kehidupan kelak terutama di akherat. Ibarat pepatah Jawa "Sorga Neroko-ne wong tuwo ki yow anak", makanya setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka "Bisa dan memahami ilmu agama". Pelajaran agama yang didapat melalui sekolah umum, paling cuma 2 jam-an, terkecuali sekolah Madrasah. Sehingga untuk menambah penguasaan agama mereka ikut TPA, TPQ, MAdin yang dilaksanakan pada sore hari. Lantas apa jadinya jika sekolah saja pulangnya sore? Masih bisakah mereka ikut TPA, TPQ, Madin?? Trus bagaimana dengan penguasaan ilmu agam yang diharapkan oleh orang tua mereka?? Orang tua mungkin bisa mendidik agama, tapi tidak semuanya sehingga mereka "menyerahkan" pendidikan anak mereka pada lembaga pendidikan sore tersebut yang bisa saja tidak akan terlaksana jika memang "Sekolah Pulang Sore" jadi diterapkan.
5. Dari faktor Guru. Tidak bisa dipungkiri bahwa Guru pasti juga akan merasa kelelahankarena ngajar sampai sore (Bisa ditanyakan pada Guru). Lalu dari segi EKONOMI Guru bagaimana? Mungkin bagi guru yang sudah PNS tidak begitu menjadi soal karena gaji mereka tiap bulan tetap bahkan boleh dikatakan mencukupi karena mendapat gaji pokok PNS, tunjangan lain, dan Sertifikasi. Tapi lihatlah Guru yang masih WIyata maupun Guru Tidak Tetap yang gaji tiap bulannya rata-rata berkisar 500an ribu, cukupkah mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya bahkan?? Apakah tidak kasihan pada mereka jika sekolah harus pulang sore karena mereka menjadi tidak bisa lagi melakukan usaha sampingan untuk menambah pendapatan mereka. Kalo alasannya Sabtu dan Minggu kan masih bisa! Itulah pendapat orang-orang yang tidak pernah merasakan derita orang lain, yang tertutup mata hatinya.
Sehingga MENURUT SAYA, Sekolah pulang sore/ Full Day School atau apapuuun itu namanya agaknya tidak pas atau kurang sesuai jika diterapkan di Indonesia dengan berbagai faktor di atas. Bahkan secara ekstrim saya katakan.....TIDAK LAYAK!
Langganan:
Komentar (Atom)